Jepang Akan Melakukan Investasi Signifikan untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
pemerintah Jepang akan mendanai 12 proyek yang berfokus pada baterai EV
Pemerintah Jepang berencana untuk meningkatkan dukungan subsidi dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik dengan komitmen dana sebesar US$ 2,4 miliar untuk proyek-proyek yang melibatkan Toyota Motor dan perusahaan besar lainnya. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat rantai pasokan baterai.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, pemerintah Jepang akan memberikan pendanaan untuk 12 proyek yang berfokus pada baterai penyimpanan, komponen, material, atau peralatan produksi, dengan total mencapai US$ 2,44 miliar.
- Jokowi Semringah, Pabrik Anoda Baterai Litium di KEK Kendal Dibangun Cuma 10 Bulan
- Pemerintah Mau Buka Pusat Riset Baterai Kendaraan Listrik, Bakal Datangkan Periset dari China
- Punya Tambang Nikel, Antam Target Pengembangan Baterai Kendaran Listrik Tuntas Tahun Ini
- Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang: Kita Jadi Pemain Global
"Kami berharap langkah ini dapat memperkuat rantai pasokan baterai penyimpanan di Jepang serta meningkatkan daya saing industri baterai penyimpanan," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Ken Saito.
Tingkatkan Kapasitas Produksi
Inisiatif ini akan berkontribusi pada peningkatan kapasitas produksi tahunan baterai penyimpanan negara tersebut sekitar 50 persen, meningkat dari 80 gigawatt-jam (GWh) menjadi 120 GWh.
Pemerintah memberikan dukungan melalui investasi dari Toyota, Nissan Motor, serta kolaborasi yang dilakukan oleh Panasonic Holdings, Subaru, dan Mazda Motor.
Selain itu, bantuan terbaru ini muncul setelah pemerintah mengumumkan subsidi hampir US$ 1 miliar untuk produksi baterai penyimpanan pada bulan Juni tahun lalu, serta subsidi tahap pertama yang diberikan pada April 2023.