Ketika Terios Lengkapi Keindahan Sabana Hijau Bukit Tanau-Sumba
Setelah mengunjungi Danau Air Asin Weekuri di Sumba Barat, Terios 7 Wonders terus melanjutkan petualangannya menuju 3 Wonders berikutnya, yaitu Desa Adat Prai Ijing, Desa Adat Prailiu, dan Bukit Tanau di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah mengunjungi Danau Air Asin Weekuri di Sumba Barat, Terios 7 Wonders terus melanjutkan petualangannya menuju 3 Wonders berikutnya, yaitu Desa Adat Prai Ijing, Desa Adat Prailiu, dan Bukit Tenau di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa adat Prai ijing berjarak sekitar 66 km dari Danau Weekuri. Perjalanan memakan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kondisi jalan cenderung beraspal sehingga bisa dilalui Terios kami dengan lancar. Tak banyak halangan di jalan.
-
Apa itu Daihatsu Terios? Terios yang dikenal sebagai SUV yang tangguh dan luas, dimulai perjalanannya pada bulan Desember 2006, menggantikan Daihatsu Taruna sebelumnya.
-
Bagaimana proses pengecatan mobil di pabrik PT Astra Daihatsu Motor? Pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk pengecatan menggunakan standar manufaktur: Heat Polymerization, proses pengecatan dengan proses dipanaskan dengan suhu minimal 140 derajat celcius. Proses pengecetan manufaktur ADM 4 tahap: cleaning/pembersihan bodi, pelapisan antikarat, surfacer & sealing dengan lapisan terakhir adalah top coating.
-
Di mana Daihatsu Feroza dipasarkan? Daihatsu Feroza adalah jenis SUV atau jip dengan mesin bensin yang dipasarkan oleh Astra Daihatsu dari tahun 1993 hingga 1999.
-
Apa saja jenis mesin yang ditawarkan untuk Daihatsu Ayla? Daihatsu Ayla dapat dipilih dengan dua jenis mesin, yakni yang berkapasitas 1.000 cc dan 1.200 cc.
-
Bagaimana performa Daihatsu Feroza dalam hal akselerasi? Dalam uji akselerasi, Daihatsu Feroza mampu mencapai kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 13,3 detik, dengan kecepatan maksimum mencapai 150 km/jam.
-
Kapan Daihatsu Terios pertama kali diluncurkan? Terios yang dikenal sebagai SUV yang tangguh dan luas, dimulai perjalanannya pada bulan Desember 2006, menggantikan Daihatsu Taruna sebelumnya.
Akses yang dilewati menuju desa adat ini pun cukup mudah, sehingga ikut memodernisasi aktivitas masyarakat setempat yang awalnya bertani dan bercocok tanam, kini beralih ke membuat kerajinan seperti kain tenun, untuk menarik minat para wisatawan.
Desa adat Prai Ijing memiliki sejarah cukup menarik. Nama "Prai Ijing" berasal dari bahasa daerah sumba: "Prai" yang berarti kampung dan "Ijing" berarti buah kedondong hutan. Nama tersebut juga mencerminkan bahwa desa ini yang memang banyak terdapat pohon kedondong hutan di sekitarnya yang berusia lebih dari 180 tahun.
Rumah adatnya di sana cukup menarik dengan pemandangan bukit yang menghijau. Di depan setiap rumah adat di Sumba ini, terdapat batu kubur untuk mengingatkan manusia tentang proses kelahiran dan kematian.
©2022 Merdeka.com
Setelah puas melihat dari dekat rumah-rumah adatnya, kami beranjak ke Wonders ke-3, yaitu Desa Adat Prailiu. Kami disuguhkan tarian adat khas Sumba di desa yang terkenal dengan kain tenun asli Sumba yang mendunia.
Kami diajak melihat proses penenunan kain yang terkenal di dunia ini. Seperti rumah adat di desa sebelumnya, rumah desa di sini juga memliki 3 bagian, yaitu bagian bawah tanah untuk ruang orang yang sudah meninggal, bagian tengah merukapan ruang untuk orang yang masih hidup, dan bagian atas untuk rumah bagi para dewa.
"Kain tenun yang motif istimewa bisa dijual Rp 10 juta. Kenapa mahal? karena kain ini diproses sangat panjang dan diwarnai secara alami," kata mamak yang menyambut kami di Desa Adat Prailiu.
Lukisan Indah di Bukit Tanau
©2022 Merdeka.com
Setelah puas, kami pun bergerak dan melanjutkan perjalanannya menuju Wonders ke-4: Bukit Tanau.
Bukit Tanau di Sumba Timur merupakan sabana yang menghijau dengan bentuk unik dan menarik yang saling menyambung. Bagai Bukit Barisan di Pulau Sumatra. Indah dan menyejukkan mata pengunjung yang melihatnya. Sebuah lanskap yang maha megah dan cantik. Suasana semakin cantik karena kami tiba di sini jelang senja. Langit yang biru mulai berubah warna menjadi oranye. Seperti lukisan indah Maha Pencipta.
Seluruh rombongan Terios 7 Wonders tak berhentu takjub dengan lukisan alam nan indah ini.
Bukit Tanau berjarak sekitar 15 km dari Waingapu dan dapat dicapai menggunakan kendaraan seperti mobil atau sepeda motor.
Selesai mengunjungi 3 destinasi, tim ekspedisi melanjutkan perjalanannya menuju Kambaniru untuk beristirahat, dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju destinasi Wonders berikutnya!