Pabrik Baterai Hyundai di Indonesia Belum Bisa Suplai ke Merek Lain, Ini Alasannya
Pabrik baterai milik PT Hyundai LG Indonesia di karawang telah beroperasi. Namun hingga saat ini baterai yang diproduksi belum dipasok ke Merek lain
Pabrik baterai yang dimiliki oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) di Karawang, Jawa Barat, telah resmi beroperasi. Fasilitas ini merupakan pabrik pembuatan sumber energi untuk kendaraan listrik yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Meskipun memiliki kapasitas produksi yang besar, mencapai 50 ribu unit Battery System Assemblies (BSA) untuk all new Kona Electric, pabrikan asal Korea Selatan ini belum berencana untuk mengirimkan produk baterainya ke merek lain.
"Saat ini, karena adanya joint venture dengan Hyundai Motor Group, kami hanya akan menyuplai ke Hyundai dan Kia," ungkap Joseph Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green Power, saat dijumpai di Semarang, Jawa Tengah baru-baru ini.
Salah satu alasan Hyundai mendirikan pabrik baterai di Indonesia adalah untuk memastikan pasokan bahan baku, terutama nikel. Investasi untuk pabrik sel baterai kendaraan listrik ini mencapai Rp45,88 triliun atau sekitar 3,1 miliar dolar AS.
Proyek ini terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu hilir baterai dan fasilitas produksi ini mampu mencapai kapasitas hingga 30 GWh. Pembangunan PT HLI Green Power dilakukan dalam dua tahap, dengan fase pertama memerlukan investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,28 triliun, dan kapasitas produksinya sebesar 10 GWh.
Fase kedua pembangunan pabrik baterai Hyundai di Indonesia telah dimulai
Fase kedua dari proses konstruksi akan dimulai pada Januari 2024. Produksi secara komersial direncanakan akan dimulai pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi mencapai 20 GWh. Investasi untuk tahap kedua ini diperkirakan sebesar 2 miliar dolar AS, setara dengan sekitar Rp29,6 triliun. PT HLI Green Power adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).