Pro dan Kontra Soal Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor di Atas 3 Tahun
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar tilang uji emisi kendaraan bermotor di atas 3 tahun. Denda menghadang bagi yang tidak lolos uji emisi.
Efektif per 1 November 2023 menyasar kendaraan bermotor di atas 3 tahun.
Razia Uji Emisi di Jakarta Kembali Dilaksanakan: Pro atau Kontra?
Per 1 November 2023, razia uji emisi kendaraan bermotor kembali digelar di Jakarta. Melanjuti kegiatan serupa pada September lalu.Sepeda motor atau mobil yang di atas 3 tahun akan diuji emisinya di jalan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jhoni Eka Putra
mengatakan razia uji emisi tidak berbeda dari September lalu. "Prosedur pemeriksaan hingga penilangan."
Saat ini razia uji emisi dilakukan di lima titik lokasi. Lokasi ini dapat berubah seiring waktu tergantung
dengan kebutuhan di lapangan.
- 54 Kendaraan Jalani Uji Emisi di Jakarta Timur, Tiga Mobil Tak Lulus Pengecekkan
- Ada Razia Uji Emisi, Bengkel Auto2000 Ini Raih Kenaikan Jasa Uji Emisi hingga 30 Persen
- Hari Ini Razia Emisi Kendaraan Bermotor, Ini Lokasi Uji Emisi Mobil dan Motor Kesayangan Anda
- Tekan Polusi Udara, DPRD DKI Desak Uji Emisi Kendaraan jadi Syarat Perpanjangan STNK
Bila kendaraan tidak lolos emisinya, kendaraan roda dua atau motor dendanya Rp 250 ribu, sementara untuk mobil dendanya Rp 500 ribu.
Razia uji emisi menimbulkan polemik di masyarakat. Ada yang setuju karena
menganggap razia ini efektif, ada juga yang tidak setuju karena dinilai tidak terlalu berdampak besar
pada kualitas udara.
@merdekacom
Dhafin, pengguna Yamaha Jupiter 2005, menyatakan tidak setuju dengan
razia uji emisi. Sebab masih banyak faktor lain yang memperburuk kualitas udara.
“Razia ini kurang efektif karena selain kendaraan bermotor masih banyak sumber lain memberikan kualitas udara buruk seperti pusat industri (pabrik). Kemungkinan tidak semua orang mengganti kendaraannya dengan kendaraan lebih ramah lingkungan," ujar Dhafin kepada Merdeka.com.
Ababil, pengguna Toyota Rush 2010, juga tidak setuju dengan razia ini.
Ia merasa terbebani dan pesimistis mobilnya dapat lolos. selain itu, razia
ini kurang efektif karena pabrik besar memiliki andil lebih besar terhadap polusi udara. "Akan lebih efektif jika ada kontrol yang dilakukan pada sektor industri besar itu," ujarnya pada merdeka.com.
Pendapat setuju
Aqila, pengguna Yamaha Aerox 2019, memiliki pandangan berbeda.
Menurutnya, razia uji emisi ini cukup efektif untuk memperbaiki kualitas udara.
“Saya merasa efektif, karena semakin tua umur mesin kendaraan, banyak emisi yang akan dihasilkan dan dapat memperburuk kualitas udara,” katanya.
Polemik dari publik ini mencerminkan kompleksitas tantangan lingkungan di Jakarta, yang perlu diatasi secara holistik.