Reli wisata Borobudur-Prambanan sebarkan virus aman berkendara
Ribuan kendaraan (kurang lebih 7.
Ribuan kendaraan (kurang lebih 7.500 peserta) terlihat bergerak dari Candi Borobodur Jawa Tengah. Dengan kecepatan maksimum 40 km/h, para peserta reli mencapai garis finish di Candi Prambanan dengan jarak tempuh sejauh 50 km.
-
Dimana komunitas anak motor di Indonesia biasanya berkumpul? Biasanya, anak motor akan mengunjungi tempat-tempat tertentu secara bersama-sama.
-
Apa tujuan utama dari Komunitas Cikapundung? “Ini lebih ke kesadaran masyarakat. Mereka mengenal sungai itu sebagai tempat halaman rumah. Sungai itu sebagai tempat bermain. Sungai itu sebagai tempat peradaban,” jelas Yadi.
-
Siapa pendiri dari Komunitas Cikapundung? Kepedulian akan kebersihan lingkungan terkadang harus dimulai dari inisiatif warga. Hal itulah yang disadari oleh Yadi Supriyadi, seorang aktivis sungai asal Kota Bandung. Sejak tahun 2009, ia membuat sebuah komunitas lokal peduli lingkungan di tingkat RW yang beranggotakan lima orang.
-
Mengapa komunitas Konco Dolan dibentuk? Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa. Sekumpulan anak muda di Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman, punya cara kreatif mengenalkan potensi desanya.Mereka membentuk sebuah wadah bernama Konco Dolan, yang aktif mengajak masyarakat mengenal beragam daya tarik wilayah tersebut.
-
Kapan komunitas Wara-wiri Mengajar dibentuk? Sebelumnya Wara-wiri Mengajar berangkat dari sebuah taman baca masyarakat yang dibentuk sejak 2017 lalu.
Diikuti berbagai elemen masyarakat, dari pengantar pos, tukang ojek, TNI-Polri hingga klub motor dan mobil seluruh Indonesia ikut memeriahkan acara reli ini.
Dalam rangka kampanye Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Kepolisian Republik Indonesia dipimpin Wakapolri Komjen Pol Drs Nanan Soekarna, menyelenggarakan reli wisata Borobudur-Prambanan, beberapa waktu yang lalu.
Ribuan peserta sebelumnya bergerak dari Candi Borobodur Jawa Tengah. Dengan kecepatan maksimum 40 km/jam, para peserta reli mencapai garis finish di Candi Prambanan, dengan jarak tempuh sejauh 50 km.
Karena diikuti ribuan peserta, reli pariwisata ini akhirnya masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai reli wisata dengan jumlah peserta terbanyak.
Kegiatan Parade Reli Wisata ini digelar Ditlantas Polda Jawa Tengah, Minggu (7/7) sebagai bentuk Kampanye Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Hari Bhayangkara ke 67.
Wakapolri Komjen Pol Drs Nanan Soekarna ikut melepas para peserta reli wisata ini, bersama Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno.
Beliau menyatakan bahwa acara ini merupakan kampanye keselamatan berkendara yang akan terus menerus dan tanpa kenal lelah di lakukan di seluruh penjuru Indonesia untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Parade reli wisata yang digelar Ditlantas Polda Jawa Tengah ini patut diapresiasi sebagai kebutuhan. Guna memberikan pendidikan kepada masyarakat agar berperilaku tertib di jalan raya," terang Nanan Soekarna, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas merupakan wujud pelaksanaan Decade of Action for Road Safety (DoA) 2011-2020, yang dicanangkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dan diperkuat oleh Inpres No 4/ 2013. Ada lima pilar aksi bagi program keselamatan berlalu lintas di jalan.
Dalam pilar keempat disebutkan, untuk menjaga keselamatan pengguna jalan aksi yang dilakukan diantaranya mempertahankan atau meningkatkan upaya penegakkan hukum, meningkatkan kesadaran publik dan kampanye keselamatan berlalu lintas oleh para pemangku kepentingan.
Menurut Nanan kegiatan Reli Pariwisata ini juga sebuah aksi untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat sekaligus meningkatkan potensi pariwisata di Jawa Tengah.
"Indonesia itu sangat indah, bukan saja alamnya yang mempesona, tapi juga masyarakatnya. Lihat saja peserta reli ini, mereka datang dari berbagai profesi dan kalangan. Tapi mereka bersatu dengan satu tujuan, menjadi pelopor keselamatan berlalu-lintas." Ujar Nanan.
"Dan mereka bangga menepuk dada sambil berucap: Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. Bayangkan jika elemen masyarakat Indonesia lainnya, bersatu, saya yakin akan membuat negeri ini menjadi kuat dan menjadi pelopor diberbagai bidang di kawasan Asia Tenggara," Sambungnya.
(kpl/nzr/spr)(mdk/otosia)