Perlakukan Sungai Lebih Manusiawi, Ini Kisah Para Penjaga Sungai dari Bandung
Dari tahun ke tahun, komunitas itu terus berkembang hingga terbentuklah sebuah komunitas sungai.
Dari tahun ke tahun, komunitas itu terus berkembang hingga terbentuklah sebuah komunitas sungai.
Perlakukan Sungai Lebih Manusiawi, Ini Kisah Para Penjaga Sungai dari Bandung
Kepedulian akan kebersihan lingkungan terkadang harus dimulai dari inisiatif warga. Hal itulah yang disadari oleh Yadi Supriyadi, seorang aktivis sungai asal Kota Bandung.
Sejak tahun 2009, ia membuat sebuah komunitas lokal peduli lingkungan di tingkat RW yang beranggotakan lima orang. Dari tahun ke tahun, komunitas itu terus berkembang hingga terbentuklah sebuah komunitas sungai. Komunitas itu kemudian diberi nama Cikapundung.
-
Siapa yang ikut membersihkan sungai? Thariq Halilintar mengajak beberapa temannya untuk turut serta membersihkan tumpukan sampah yang menggenang di Sungai Ciliwung sebagai bagian dari aksi sosial.
-
Siapa yang membersihkan sungai di kota medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing di Wilayah Kecamatan Medan Helvetia dan Barat.
-
Siapa yang membantu masyarakat di sekitar Sungai Citarum? Indra Darmawan adalah sosok yang berperan penting dalam Yayasan Bening Saguling.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Bagaimana cara warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Terpantau di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga bergantian mencuci pakaian keluarga mereka karena air di rumahnya sudah tidak bisa mengalir.
-
Bagaimana orang Sunda beradaptasi dengan Sungai Citarum? Saat itu, kawasan Bandung masih berupa danau purba yang sangat luas dan dalam, sehingga masyarakatnya sudah akrab dengan wilayah perairan dan berhasil beradaptasi dengan mengembangkan komunitas di generasi-generasi selanjutnya.
“Jadi pola kami adalah membersihkan sungai dengan media ban atau tubing. Dengan menggunakan tubing, kita membawa karung bekas, dan mengais sampah di sungai. Dengan cara itu kita tidak akan pernah bosan untuk membersihkan sungai karena bisa sekalian sambil rekreasi,” kata pria yang akrab disapa Yadi, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Yadi mengatakan, pada 19 Juni 2011, acara yang digelar Komunitas Cikapundung berhasil mencetak rekor MURI. Saat itu sebanyak 1.500 orang turun ke sungai.
“Ini lebih ke kesadaran masyarakat. Mereka mengenal sungai itu sebagai tempat halaman rumah. Sungai itu sebagai tempat bermain. Sungai itu sebagai tempat peradaban,” jelas Yadi.
Menurut Yadi, apabila sungai sudah menjadi pusat peradaban, maka di sana akan muncul kehidupan interaksi sosial. Tak hanya itu, interaksi dengan alam juga terbentuk dan pada akhirnya interaksi ekonomi akan muncul dengan sendirinya.
Dengan adanya inisiatif menjaga lingkungan itu, masyarakat sudah ikut membantu program pemerintah. Namun tanpa ada fasilitas pemerintah kegiatan masyarakat pun juga sulit terlaksana.
Oleh karena itu dalam setiap kegiatannya, komunitas sungai bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dinas DLHK, PD Kebersihan, pemerintah kota, dan provinsi.
Dalam hal ini, Yadi mengatakan tujuan dari komunitas itu adalah memperlakukan sungai secara layak, dengan menganggap sungai sebagai area halaman rumah. Setelah lingkungan sungai bersih, mereka pun bisa memperlakukan sungai sebagai ladang ekonomis. Salah satunya adalah dengan melakukan urban farming di pinggir-pinggir sungai.
“Karena dilakukan di bantaran sungai, urban farming ini tidak mengganggu aliran sungai dan juga tebing-tebing sungai. Jadi boleh dibilang ruang publiknya tetap berjalan, lahan hijaunya ada, tapi bisa menumbuhkan nilai ekonomis,” kata Yadi.
Bagi Yadi, banyak ekosistem di sungai yang perlu dijaga dan dirawat. Dalam hal ini, ia ingin memperlakukan sungai secara lebih “manusiawi”.
“Seperti ekosistem ikan di sungai-sungai kota Bandung yang semakin hilang. Apakah tidak salah kalau sungainya sudah bersih, bantaran sungainya sudah tertata rapi, warga masyarakatnya mau melakukan upaya kegiatan, kita sekali-kali melakukan upaya menghidupkan ekosistem di sungai itu seperti kura-kura, serta ikan-ikan, agar mereka akan berkembang biak seperti biasa,”
Ungkap Yadi dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia