Berpangkat Kolonel dan Jabatan Dirut Pertamina, Tokoh Ini Besarkan Mercedes-Benz dan Mitsubishi di Indonesia
Orang nomor satu di Pertamina ini turut membesarkan merek Mitsubishi dan Mercedes-Benz di Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto.
Dimulai saat kolonel ini memimpin PN Pertamina pada 1968.
Jejak Mitsubishi dan Mercedes-Benz di Indonesia Awal Pemerintahan Soeharto
Nama Ibnu Sutowo (1914-2001) identik dengan
PT Pertamina (persero).
Pasalnya, Ibnu lah yang dipilih Presiden Soeharto menjadi orang nomor satu di PN Pertamina --cikal bakal PT Pertamina pada 20 Agusus 1968.
Presiden Soeharto memilih Ibnu karena latar belakangnya: Direktur Utama PT Permina sejak 1957 dan seorang dokter yang berdinas di Angkatan Darat RI, dengan pangkat kolonel.
Ibnu menjadi Direktur Utama Pertamina hingga Maret 1976. Banyak gebrakannya termasuk yang menjadi cikal bakal merek otomotif asal Jepang: Mitsubishi, eksis di Indonesia.
-
Dimana mobil Mercedes Benz SYL ditemukan? Mobil tersebut ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kelurahan. Rappocini, kecamatan. Rappocini, Kota Makassar, provinsi. Sulawesi Selatan dan diduga sengaja disembunyikan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).
-
Apa itu Benz Phaeton? Mobil Pertama Dunia Mobil Benz model phaeton produksi Karl Benz dan Gottlieb Daimler (Jerman), lahir pada 1886, adalah mobil pertama di dunia.
-
Siapa yang mengajukan ide untuk menggunakan nama 'Mercedes' untuk mobil buatan Daimler? Ini ide pengusaha asal Austria Emil Jellinek, yang membeli mobil Daimler bertenaga 6 hp dan berkecepatan 38,4 km per jam pada 1887.
-
Bagaimana mobil presiden Jerman, Mercedes Benz S680 Guard, melindungi dari serangan gas beracun? Kecanggihnya, bila mendapat serangan gas, mobil akan mengeluarkan tabung oksigen di kabin dan dengan sistemnya, gas beracun tidak dapat masuk ke kabin.
-
Apa yang menjadi merek mobil buatan Daimler Motoren-Gesellschaft pada tahun 1901? Meski merek Mercedes-Benz lahir pada 1926, sejatinya nama Mercedes digunakan lebih dulu: 1901.
-
Dimana Benz Phaeton dipesan? Mobil Pertama Dunia Mobil Benz model phaeton produksi Karl Benz dan Gottlieb Daimler (Jerman), lahir pada 1886, adalah mobil pertama di dunia. Saking menariknya mobil itu, 9 tahun kemudian, seorang raja di Pulau Jawa sudah memiliki mobil tersebut. Padahal zaman itu kereta kuda lebih populer sebagai alat transportasi orang.
Menurut buku Konglomerasi: Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia (Chalmers: 1996), awal 1970, pendatang terpenting di industri otomotif RI adalah Ibnu Sutowo, sebab berhasil mendapat lisensi merek Mercedes dan Mitsubishi. Dia seperti penerus Hasjim Ning, yang saat itu bergelar Raja Mobil Indonesia.
Ibnu mendirikan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) bersama Sjarnoebi Said, bersama orang kepercayaannya di Pertamina.
"Ketika itu Pertamina menbutuhkan banyak kendaraan. Untuk memenuhinya, Ibnu mengutus Sjarnoebi, teman satu korps di tentara yang kemudian dibawanya bergabung menangani departemen komunikasi di Pertamina, mendirikan PT KTB."
Buku Arsip Mobil Kita (Trisulo, dkk: 2021).
Disebutkan, PT KTB dimiliki Ibnu Sutowo dengan kepemilikan saham 50% dan Sjarnoebi Said juga 50%.
Mitsubishi Jepang melihat dukungan besar Pertamina pada KTB, sehingga memberikan lisensi keagenan pada KTB, sekaligus melepaskan hak PT Marwa Motor.
Didukung Pertamina, populasi Mitsubishi makin tinggi di Indonesia awal 1970-an. Popularitasnya semakin meroket, setelah KTB meluncurkan mobil pikap atau niaga ringan Colt T120 pada 1972.
Penjualannya sempat meroket jadi 17 ribuan unit per tahun, dari semula hanya 1.200 unit.
- Mitsubishi Indonesia Luncurkan Dua Mobil Baru pada 2024, termasuk Mobil Listrik Ini
- Sah, Indomobil dan Inchcape Jadi Tuan Baru Mercedes-Benz di Indonesia
- Berpangkat Letnan Kolonel, Pengusaha Ini Menjadi Raja Mobil Indonesia Era Presiden Soekarno
- Ternyata Mobil Pertama di Indonesia, Benz Phaeton, Punya Raja Solo Paku Buwono X, Dibeli 1894
Duet Sahabat
Setelah menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia, Ibnu dan Sjarnoebi melobi merek otomotif Jepang ini membangun fasilitas perakitan dan produksi di Tanah Air. Dalih mereka: nasionalisme. Lobi kedua sahabat ini berhasil.
Pada 1973, keduanya mendirikan perusahaan baru bernama PT Krama Yudha Ratu Motor (KRM). Ini pabrikan perakitan mobil Mitsubishi kedua di Indonesia, setelah PT Krama Yudha Surabaya Majapahit (perusahaan modal asing/PMA), yang memproduksi Colt T-120.
50 tahun lebih di Indonesia, kini Mitsubishi ada di Kelompok Top 5 merek otomotif di Indonesia baik untuk kendaraan penumpang maupun niaga.
Jejak Ibnu juga hadir di merek otomotif Jerman, Mercedes-Benz, melalui PT Star Motors Indonesia.
Adalah H M Joesoef Abdillah, orang kepercayaan Ibnu, yang berhasil membujuk Daimler-Benz AG menunjuk Star Motors sebagai agen tunggalnya. (buku Passion for Perfection: 115 Years of Mercedes-Benz in Indonesia, 2010).
Maka sejak 1970, PT Star Motors Indonesia menjadi ATPM produk-produk Daimler-Benz AG di Indonesia.
Saat bersamaan, didirikan PT German Motor Manufacturing sebagai pabrikan dan perakitan produk Daimler-Benz di Indonesia.
Berdirinya kedua perusahaan itu resmi menandai dimulai era Mercedes-Benz Group di Indonesia di bawah kepemimpinan H M Joesoef Abdillah, orangnya Ibnu Sutowo.
Di Star Motor, Ibnu dan Joesoef memiliki saham 49%, selebihnya (51%) dimiliki Daimler-Benz AG (Jerman).
Saat ini PT Star Motors hilang di bisnis Mercedes-Benz Indonesia.
Namun, jejak Ibnu di merek otomotif premium ini masih terasa di PT NV Mass, diler resmi Mercedes-Benz, yang satu lokasi dengan Wisma Nugra Santana di Jln Jenderal Sudirman, Jakarta.
Nugra Santana Group
Nugra Santana Group (NSG) didirikan oleh Ibnu pada 1973, untuk mengelola bisnis pribadinya, setelah lengser dari Dirut Pertamina pada 1976. NSG eksis hingga hari ini dan memiliki banyak anak usaha di bidang properti, perhotelan, restoran, manufaktur, farmasi, dan agrobisnis.
Lengser dari Pertamina, Ibnu tetap sibuk: Ketua Umum PMI, Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti), mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ), dan pengurus Badan Pengembangan Wallacea bersama BJ Habibie.
H Ibnu Sutowo wafat pada awal 2001 di usia 86 tahun, dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Indobuildco
Salah satu anak usaha Nugra Santana Group, Indobuildco, pengembang Hotel Sultan Jakarta, tengah berkasus dengan pemerintah Indonesia terkait hak guna bangunan kawasan Senayan, Jakarta Pusat.