SAIC Bakal Produksi Baterai Solid-state Tahun 2026, Ini Pengaruhnya bagi Mobil Listrik
SAIC telah mengumumkan bahwa mereka akan memulai produksi massal baterai solid-state generasi kedua (SSB) pada tahun 2026.
SAIC telah mengumumkan rencana untuk memulai produksi massal baterai solid-state atau SSB (Solid-State Battery) generasi kedua pada tahun 2026. Baterai ini menawarkan kepadatan energi sebesar 400 Wh/kg, menjadikannya salah satu inovasi terbaru di sektor baterai kendaraan listrik.
Dalam industri ini, SAIC bersaing dengan berbagai merek ternama seperti Chery, GAC, CATL, BYD, dan GWM. Pada bulan April 2024, mobil listrik IM L6 yang didukung oleh SAIC akan meluncurkan prapenjualan dengan baterai semi-solid-state dari Lightyear. Mobil ini menjadi yang pertama menggunakan sistem tegangan tinggi 900V dan memiliki kapasitas baterai 130 kWh.
- Mobil listrik MG Gunakan Baterai Produksi di pabrik UABS Cikarang
- Ikuti Langkah SAIC dan GM, Chery akan Luncurkan Baterai 6C dan Solid-State Tahun 2026
- Samsung SDI dan GM Berkolaborasi untuk Mendirikan Pabrik Mobil Listrik di Amerika Serikat
- Samsung mengumumkan peluncuran baterai EV yang dapat terisi penuh dalam waktu 9 menit.
IM Motors, yang merupakan bagian dari SAIC, awalnya berencana untuk mengirimkan model L6 dengan baterai tersebut pada bulan Oktober 2026, meskipun saat ini mobil ini belum tersedia di pasar domestik. Pada bulan November 2024, IM Motors mengajukan izin untuk mulai menjual IM L6 dengan teknologi baterai semi-solid-state.
Meskipun sudah mulai memasuki pasar baterai semi-solid-state, SAIC tetap berinvestasi dalam pengembangan baterai SSB. Pada tahun 2023, SAIC menjalin kemitraan dengan QingTao Energy Development, sebuah perusahaan baterai dari Tiongkok, untuk menciptakan baterai SSB.
QingTao sebelumnya telah memperkenalkan baterai SSB generasi pertama dengan kepadatan energi 368 Wh/kg dan risiko thermal runaway yang rendah. Kini, SAIC memperkenalkan SSB generasi kedua, yang dijadwalkan untuk diproduksi massal pada tahun 2026, memiliki kepadatan energi 400 Wh/kg, kepadatan energi volume 820 Wh/L, dan kapasitas 75 Ah.
Keunggulan dari baterai solid-state generasi kedua
Baterai ini memiliki karakteristik yang membuatnya tidak mudah terbakar meskipun mengalami kebocoran. Bahkan, dalam kondisi ekstrem, baterai ini tetap tidak terbakar meskipun suhu mencapai 200 derajat Celcius.
Selain ketahanan terhadap panas, baterai ini juga dapat berfungsi dengan baik pada suhu dingin, dengan kinerja yang tetap optimal hingga 90 persen. Meskipun demikian, beberapa perusahaan besar asal Tiongkok merencanakan peluncuran Solid State Battery (SSB) pada tahun 2026.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Chery, yang berencana menghadirkan baterai SSB dengan kapasitas mencapai 600 Wh/kg. Di sisi lain, GAC Group juga akan melengkapi mobil Hyper mereka dengan baterai SSB berkapasitas 400 Wh/kg.
Beberapa perusahaan lain yang menunjukkan ketertarikan dalam mengembangkan teknologi ini termasuk CATL, Great Power, Sunwoda, GWM, dan BYD. Dengan demikian, SAIC harus bersaing ketat di pasar SSB. Sebelumnya, perusahaan ini telah mengumumkan rencana untuk menggunakan baterai SSB generasi pertama pada mobil listrik mereka, MG (Morris Garage).