Segala Aspek Harus Diperhatikan saat Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Ada 9 Risiko yang Jadi Pertimbangan
Risiko Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Segala Sisi Harus Dikhawatirkan
Bagian mesin mobil bekas kecelakaan bisa mengalami kerusakan.
Segala Sisi Harus Dikhawatirkan saat Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Ada 9 Risiko yang Harus Dipertimbangkan
Meskipun harganya lebih terjangkau, ada beberapa risiko yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas yang pernah mengalami kecelakaan. Berikut ini adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat membeli mobil bekas, yang diambil dari berbagai sumber pada Selasa (9/7/2024).
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Bagaimana mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Bagaimana cara merawat mesin mobil bekas taksi? Taksi umumnya menjalani perawatan rutin di bengkel resmi untuk memastikan kondisinya tetap prima.
-
Kapan velg mobil bekas perlu dihindari? Cara memilih velg mobil bekas yang baik adalah dengan menghindari velg yang sudah retak. Biasanya, keretakan pada velg terdapat di bagian dalam center bore, penampang luar (barrel), serta bagian lubang baut.
-
Mengapa mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
2. Mesin mengalami kerusakan
Kerusakan pada bagian mesin mobil bekas kecelakaan dapat menyebabkan ketidakstabilan dan risiko terhadap keselamatan pengemudi dan penumpang. Biaya perbaikan mesin bisa sangat tinggi, bergantung pada jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi.
2. Tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi
Mobil bekas yang mengalami kecelakaan memiliki tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi daripada mobil bekas yang tidak mengalami kecelakaan. Terutama jika kerusakan mobil tidak diperbaiki dengan baik, hal ini dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
3. Harganya Murah
Sebelum membeli mobil bekas kecelakaan, pastikan untuk mempertimbangkan reputasi yang kurang baik dan risiko kerusakan yang lebih tinggi yang dimiliki mobil tersebut. Hal ini penting karena sebagian besar pembeli mobil bekas mencari mobil yang dalam kondisi baik dan masih bernilai jual tinggi.
4. Perbaikan yang kurang maksimal menyebabkan kerugian
Kerugian dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kecelakaan mobil dan sejauh mana perbaikan dilakukan. Mayoritas orang memilih untuk memperbaiki kerusakan bodi di bengkel alternatif daripada menggantinya dengan yang baru di bengkel resmi, sehingga perbaikan tersebut tidak optimal.
Penumpang tidak dapat dilindungi
Kendaraan yang tidak dapat melindungi penumpang di dalamnya pasti terjadi tabrakan di titik yang sama. Kelayakan tabrakan (crashworthiness) dan kelayakan jalanan (roadworthiness) dari mobil tersebut dapat dipengaruhi oleh struktur kendaraan yang berubah akibat tabrakan.
6. Biaya untuk Memperbaiki yang Mahal
Jika kerusakan mobil bekas kecelakaan tidak diperbaiki secara menyeluruh, biaya perawatan dan perbaikan dalam jangka panjang bisa meningkat secara signifikan.
7. Ketidaktertahankan Risiko Suku Cadang
Pemilik mobil bekas kecelakaan sering menghadapi kesulitan dalam mencari suku cadang yang tidak tersedia, yang dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.
9. Ancaman terhadap kelistrikan dan komponen elektronik
Mengganti air bag yang sudah pernah aktif pada mobil bekas kecelakaan dapat menimbulkan biaya perbaikan yang lebih tinggi, karena air bag yang sudah aktif tidak akan berfungsi lagi dan harus diganti dengan yang baru.
9. Tidak Dapat Diperbaiki Sempurna
Jika perbaikan tidak dilakukan secara menyeluruh, risiko kerusakan yang lebih tinggi tetap ada, sehingga mobil tidak aman untuk digunakan, baik itu kerusakan pada kaki-kaki, mesin, body kendaraan, maupun komponen kelistrikan.