Sudah DIsubsidi, Minat Masyarakat Indonesia Beli Sepeda Motor dan Mobil Listrik Masih Rendah
Pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik. Misalnya, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan berbagai tantangan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Tantangan ini diperkirakan tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara lain.
Menko Airlangga menyatakan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk membeli sepeda motor listrik dan mobil listrik masih rendah, disebabkan oleh tidak adanya pasar bekas atau secondary market.
-
Mengapa Keleng memilih bisnis ternak jangkrik? Bisnis yang sudah ia tekuni selama 4 tahun ini sangat membantu untuk menopang ekonomi sehari-harinya.
-
Bisnis apa yang dijalankan Lesti dan Billar di bidang ekonomi kreatif? Salah satu bisnis utama Lesti & Rizky Billar adalah Leslar Entertainment, sebuah perusahaan di bidang ekonomi kreatif yang mengelola kanal YouTube yang sangat populer dengan jumlah pelanggan yang besar.
-
Kapan Baihaki memulai bisnis lakbannya? Memasuki usia yang ke-29, Baihaki menjadi pekerja lepas sebagai sales di sebuah perusahaan sepeda motor.
-
Bagaimana Baihaki memulai bisnis lakban nya? Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas. Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'. Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
-
Kenapa olahan kentang cocok dijadikan ide bisnis? Kentang termasuk dalam salah satu bahan makanan bernutrisi tinggi. Mengandung karbohidrat yang bisa mengenyangkan, kentang kerap dijadikan makanan utama pengganti nasi putih. Rasa kentang yang enak dan teksturnya yang lembut, membuat makanan ini sering dijadikan sebagai bahan dasar membuat kreasi makanan.
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
"Ini menjadi tantangan tersendiri," ungkap Airlangga dalam acara Kumparan Green Initiative yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur untuk kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, terutama untuk transportasi umum berbasis listrik.
"Penerapan transportasi ramah lingkungan sangat penting, terutama untuk transportasi publik. Kami melihat bahwa tidak semua daerah siap untuk mengimplementasikan transportasi publik yang hijau," jelasnya.
Meskipun demikian, Airlangga optimis bahwa pasar kendaraan listrik akan mengalami perkembangan di masa depan. Proyeksi ini sejalan dengan semakin tersedianya infrastruktur pendukung untuk kendaraan listrik.
"Pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik dan baterai, dan diperkirakan pada tahun 20235 jumlahnya akan meningkat. Pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik," tegas Airlangga.
Dua perusahaan besar sedang membangun pabrik daur ulang baterai di Jerman, dan nilai investasinya sangat mengejutkan
Cylib, sebuah perusahaan rintisan yang didukung oleh Porsche dan Bosch, sedang membangun pabrik daur ulang baterai besar di Dormagen, Jerman, yang bertujuan untuk memperkuat industri kendaraan listrik di Eropa.
Pabrik ini akan berlokasi di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, tepatnya di kawasan industri Chempark. Menurut laporan CNBC pada Sabtu (21/9/2024), proyek ini mendapatkan dukungan dana lebih dari 180 juta euro, setara dengan sekitar USD 200 juta.
Jika dikonversi ke dalam rupiah, investasi untuk perusahaan daur ulang baterai ini mencapai lebih dari Rp 3 triliun. Pabrik tersebut akan memiliki luas area 236.000 kaki persegi, menjadikannya sebagai fasilitas daur ulang baterai lithium-ion terbesar di Eropa yang mengoperasikan proses dari awal hingga akhir.
Cylib berencana untuk mendaur ulang sekitar 30.000 metrik ton baterai kendaraan listrik yang telah mencapai akhir masa pakainya setiap tahun, yang merupakan dua kali lipat dari kapasitas fasilitas terbesar saat ini, Hydrovolt, yang beroperasi di Norwegia dengan kapasitas 12.000 metrik ton per tahun.
Pabrik ini diharapkan mampu memproduksi baterai daur ulang yang akan digunakan kembali dalam industri kendaraan listrik, termasuk oleh Porsche, yang telah berinvestasi dalam startup ini melalui putaran pendanaan senilai 55 juta euro atau sekitar Rp 907,5 miliar.
Saat ditanya mengenai peran Porsche, juru bicara Cylib menjelaskan bahwa investasi dari mitra seperti Porsche memiliki sifat strategis, dengan tujuan untuk mempercepat industrialisasi proses daur ulang dan membangun kemitraan komersial. Cylib bekerja sama dengan para investornya untuk mengembangkan proses ini lebih lanjut.
CEO Cylib, Lilian Schwich, menekankan bahwa pabrik ini sangat penting untuk masa depan baterai di Eropa: "Mencapai produksi dalam skala industri di Cylib akan menjadi faktor kunci dalam membangun infrastruktur baterai yang kuat di Eropa."
Pengolahan Kembali Baterai Sebagai Pionir Ekonomi Sirkular
Lilian Schwich menyatakan, "Daur ulang baterai merupakan langkah awal menuju ekonomi sirkular, yang menunjukkan bahwa pencapaian ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pengurangan dampak terhadap lingkungan." Cylib, yang didirikan pada tahun 2022 oleh Lilian Schwich, suaminya Gideon Schwich, dan Paul Sabarny, menggunakan teknologi daur ulang berbasis air untuk mengekstrak lithium dan grafit dari baterai bekas.
Inovasi ini memungkinkan Cylib untuk mengurangi limbah dan berkontribusi pada keberlanjutan di sektor kendaraan listrik. Fasilitas yang berlokasi di Dormagen direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Cylib berharap tempat ini akan menjadi yang pertama dari serangkaian pabrik daur ulang yang akan dibangun di Jerman dan lokasi-lokasi lain di Eropa dalam beberapa tahun mendatang. Pemilihan kawasan Chempark dilakukan karena lokasinya yang strategis dan adanya infrastruktur rantai pasokan yang mendukung, sehingga mempermudah operasional dan distribusi bahan daur ulang kepada klien di sektor otomotif, manufaktur baterai, dan industri kimia.
Inisiatif ini sejalan dengan prioritas Uni Eropa untuk memastikan pengembangan baterai yang berkelanjutan dalam rangka mendukung transisi menuju kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.