TKDN Dukung Sistem Keamanan Bus Trans Koetaradja di Aceh dengan Teknologi IoT
Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) mendukung sistem keamanan dan keselamatan pada layanan Bus Trans Koetaradja. Layanan ini di bawah pengawasan UPTD Angkutan Massal Koetaradja.
PT Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) mendukung sistem keamanan dan keselamatan pada layanan Bus Trans Koetaradja di Banda Aceh. Layanan ini di bawah pengawasan UPTD Angkutan Massal Koetaradja.
Dukungan itu berupa penyediaan perangkat telematika berbasis Internet of Things (IoT) dan teknologi kecerdasan buatan/AI (TAM Fleet) untuk pengawasan pengemudi serta keselamatan penumpang pada 7 armada Bus Trans Koetaradja.
-
Kapan teknologi transportasi mampu memberikan mobilitas yang lebih cepat dan efisien? Mobil listrik memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energi, mengurangi polusi udara dan bahan bakar fosil.
-
Apa fungsi utama dari mobil terbang? Mobil terbang yang dimaksud menyerupai sebuah drone yang dapat berisi penumpang dan barang. Salah satu fungsinya adalah untuk lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sulit ditempuh melalui jalan darat dan perbukitan.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Apa yang dimaksud dengan kabin mobil? Kabin mobil, atau yang juga dikenal sebagai ruang penumpang di dalam mobil, adalah area yang harus tetap bersih agar memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
Perangkat TAM Fleet dengan teknologi IoT dan AI, seperti Driver Safety Monitoring (DSM), dapat memantau perilaku pengemudi sehingga dapat mencegah melakukan pelanggaran selama armada beroperasi. Begitu juga perangkat Blind Spot Detection yang menggunakan 3D depth camera with AI, yang mampu mendeteksi keberadaan pejalan kaki dan kendaraan di sekitar armada dengan keakuratan mencapai 95 persen.
T Faisal, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, menjelaskan 7 unit Trans Koetaradja sudah tersedia dengan perangkat telematik dan khusus 2 unit akan beroperasi di kawasan kampus USK dan UIN Ar-Raniry. Dengan tagline "Semangat Melayani!", UPTD Angkutan Massal ingin agar masyarakat khususnya mahasiswa menggunakan dan membiasakan naik transportasi publik.
"Saran dan masukan terhadap layanan ini kami nantikan agar evaluasi dan perbaikan layanan dapat semaksimal mungkin. Penggunaan perangkat canggih dari PT TKDN ini pun merupakan salah satu upaya UPTD Angkutan Massal untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang,” ujar T Faisal saat peluncuran Trans Koetaradja kampus atau Trans Campus di Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universita Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, kemarin (18/1).
Peluncuran ini dihadiri Presiden Direktur TKDN David Santoso, Kepala Dinas Perhubungan Aceh T Faisal, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat USK Prof Taufiq Saidi. Kemudian ada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof Saifullah dan M Hanung Kuncoro, Kepala UPTD Angkutan Masal Koetaradja.
Teknologi Kecerdasan Buatan
©2023 Merdeka.com
Layanan Trans Koetaradja (Trans Campus) resmi beroperasi mulai pukul 07.30 WIB hingga 17.05 WIB. Tarifnya nol rupiah alias gratis.
“Kami menyediakan alat-alat IoT TKDN Advance Mobility (TAM Fleet) yang terpasang di unit Trans Koetaradja (Trans Campus) yang berfungsi sebagai sensor serta pengawasan pengemudi dan terbukti meningkatkan keselamatan armada,” ujar Presiden Direktur TKDN, David Santoso.
Fitur-fitur IoT tersebut antara lain, MDVR, CCTV, Driver Safety Monitoring (DSM), Advanced Driver Assistance System (ADAS), Indicator R-Watch, serta APC penghitung penumpang dan pemasang LED.
Perangkat lain dari TAM Fleet seperti Advanced Driver Assistance System (ADAS) dan Indicator R-Watch bahkan dapat memberikan peringatan awal jika armada kendaraan terdeteksi menyimpang dari jalur, melewati batas kecepatan ataupun jika terjadi potensi tabrakan depan.
Sedangkan perangkat pelacak dan keamanan kendaraan yang menggunakan perpaduan teknologi Global Positioning System (GPS) dan dikombinasikan dengan Global System for Mobile Communication (GSM) dari TAM Fleet pun mampu melacak, memantau posisi dan status kendaraan secara real time.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap TKDN semakin berkembang ke seluruh Indonesia dan membuktikan sebagai perusahaan dengan fokus pada industri transportasi yang mendorong dan mengutamakan keselamatan armada, pengemudi dan penumpang melalui teknologi IoT canggih yang terintegrasi,” pungkas David.