Apa sih beda antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk?
Saat membaca karya sastra dalam Bahasa Indonesia, kamu pasti kagum pada cara penulis mengolah kata dan merangkainya.
Saat membaca karya sastra dalam Bahasa Indonesia, kamu pasti kagum pada cara penulis mengolah kata dan merangkainya menjadi sebuah kalimat, kemudian menyusun kalimat-kalimat itu menjadi sebuah paragraf. Merangkai kata sebenarnya bukan hal yang bisa diremehkan. Kalau kalimat kurang jelas dan strukturnya salah, maka kalimat akan sulit dipahami.
Bahasa Indonesia memang menarik. Dalam tata bahasa Indonesia, ada banyak variasi menulis kalimat. Bentuk kalimat sangat beragam. Berdasarkan banyaknya klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Yuk kita cari tahu, apa sih beda di antara keduanya?
-
Apa makna "Merdeka Belajar" menurut Ki Hajar Dewantara? Melalui buah pikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidan merupakan serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Dikutip dari Kemdikbud.go.id, konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan. Maksudnya, manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan pada aturan yang ada di masyarakat.
-
Bagaimana konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara diterapkan dalam pendidikan saat ini? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini. Program Merdeka Belajar pertama kali dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Dalam sistem itu, esensi kemerdekaan belajar harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
-
Kapan konsep Merdeka Belajar yang diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan Indonesia? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam pembelajaran? Dalam hal ini, guru menyesuaikan perangkat ajar yang akan digunakan dengan kebutuhan belajar dan minat dari peserta didik.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu nggak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap.
Contoh:
- Faisal menulis. (kalimat inti)
- Faisal menulis esai. (kalimat luas)
- Bunganya enam tangkai. (kalimat nominal)
2. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih klausa. Hubungan antarklausa tersebut ditandai dengan kata hubung (konjungsi). Contoh konjungsi yang bisa digunakan misalnya 'dan, atau, agar, karena', dan sebagainya.
Contoh:
- Dia tak akan datang malam ini, karena banyak sekali tugas yang harus ia selesaikan di rumah.
- Saya tidak membeli banyak barang tadi, hanya kursi dan meja saja.
So, itulah 2 jenis kalimat berdasarkan banyaknya klausa. Sekarang cobalah membaca salah satu bukumu di rumah. Apakah kamu bisa menemukan beberapa contoh lain dari kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Baca juga:kata hubung
(mdk/iwe)