Digitalisasi, Transaksi Perbankan Tak Lagi Harus Datang ke Kantor Cabang
Digitalisasi berkembang pesat di Indonesia, terutama di sektor jasa keuangan. Salah satunya bisa dilihat dari kebiasaan masyarakat yang ingin memanfaatkan perbankan tak perlu lagi datang ke kantor cabang.
Digitalisasi berkembang pesat di Indonesia, terutama di sektor jasa keuangan. Salah satunya bisa dilihat dari kebiasaan masyarakat yang ingin memanfaatkan perbankan tak perlu lagi datang ke kantor cabang.
Masyarakat kini bisa menggunakan smartphone atau telepom pintar untuk melakukan berbagai akses dan transaksi di perbankan.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Mengapa digitalisasi Pertamina sangat penting? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Apa yang diraih oleh Kota Tarakan dalam hal digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Imansyah menceritakan bagaimana digitalisasi mengubah sektor perbankan. Beberapa tahun lalu, perbankan masih disibukkan dengan membuka kantor cabang di daerah untuk menarik calon nasabah.
"Kemudian dengan adanya digital, bisa cara lebih efisien. Nasabah tidak perlu lagi datang ke bank saat ini," kata Imansyah dalam FGD dengan tema Inovasi Keuangan Digital dan Digitalisasi Pengawasan Sektor Jasa Keuangan di Padang, Sabtu (18/12).
Digitalisasi sektor perbankan didukung penetrasi internet yang naik dari tahun ke tahun serta banyaknya masyarakat yang memiliki smartphone. "Kita punya market yang besar ekonomi digital seperti UMKM," katanya.
Inovasi Keuangan Digital
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan, ada 3 strategi regulasi dan supervisi dalam mendukung inovasi keuangan digital di Indonesia
Pertama, kerangka kerja yang mendukung inovasi keuangan digital. Kedua, regulasi yang agile, dan ketiga pengawasan market conduct agar dapat memitigasi risiko teknologi, serta melindungi kepentingan konsumen dan mendorong persaingan.
Kemudian inisiatif strategis oleh OJK di 2021 yang dikelompokkan pada 3 bagian
yaitu:
1. Arah Pembangunan Sektor Jasa Keuangan yang Akuntabel;
2. Penajaman Pengawasan SJK Terintegrasi Bebasis Teknologi dan
Informasi; dan,
3. Percepatan Digitalisasi serta Optimalisasi ekosistem digital dan literasi digital untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Penting untuk mengamati, mengikuti, dan beradaptasi khususnya terhadap perkembangan pada sektor teknologi, terutama dengan peningkatan penggunaan aplikasi Big Data, Artificial Intelligence yang memunculkan produk dan model bisnis baru, di antaranya Big-Tech, Neo Bank, Lifestyle Center dan Super Apps/Wealthtech yang berdampak nasional maupun internasional," katanya.