Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Muhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat (maslahat) sesuai syariat Islam.
Komitmen ini merespons keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya dan juga menginstruksikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk ikut memindahkan dananya ke bank lain dari BSI.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, BSI tetap berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat.
Meskipun, Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dana simpanannya dari BSI ke bank lain.
"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat. Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa," kata Wisnu dalam keterangannya, Jumat (7/6).
Dia menekankan, BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.
"Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah," ujar Wisnu.
Salah satu kerja sama BSI dengan PP Muhammadiyah ialah memacu inklusifitas dan penetrasi keuangan syariah di Indonesia.
Kerja sama ini untuk membantu pelaku UMKM yang ada di bawah naungan PP Muhammadiyah agar bisa naik kelas (upscale) dan menumbuhkan minat masyarakat yang ingin menjadi wirausaha.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas buka suara terkait keputusan organisasi untuk menarik dana simpanan hingga pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dia menyebut, Muhammadiyah memiliki punya komitmen yang tinggi untuk mendukung terciptanya persaingan yang sehat di segmen perbankan syariah.
"Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar muhammadiyah bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah yang ada," kata Anwar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/6).
Anwar mencatat, saat ini penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI. Sehingga, secara bisnis dinilai dapat menimbulkan resiko konsentrasi (concentration risk).
Di sisi lain, penempatan dana Muhammadiyah di bank-bank syariah lain dianggap masih sedikit.
Sehingga, bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan.
"Bila hal ini terus berlangsung maka tentu persaingan diantara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan," ungkap Anwar.