Per Agustus 2021, BI Suntik Modal Perbankan Rp884 Triliun
Destry menyampaikan, kebijakan pelonggaran likuiditas sengaja dipertahankan oleh Bank Indonesia agar tetap mampu meningkatkan kredit atau pembiayaan perbankan kepada dunia usaha.
Bank Indonesia (BI) mencatat telah menyalurkan likuiditas melalui perbankan atau quantitative easing dengan total Rp884,9 triliun sejak 2020 hingga akhir Agustus 2021.
"Quantitative easing telah mencapai Rp844,9 triliun atau 5,3 persen dari PDB dan melalui injeksi likuiditas perbankan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti saat Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Selasa (14/9).
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh didirikan? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
Destry menyampaikan, kebijakan pelonggaran likuiditas sengaja dipertahankan oleh Bank Indonesia agar tetap mampu meningkatkan kredit atau pembiayaan perbankan kepada dunia usaha.
Dia merinci pada Semester I 2021 BI telah melakukan injeksi likuiditas sebanyak Rp97,34 triliun dan dilanjutkan sebesar Rp21 triliun hingga akhir Agustus 2021. "Dengan demikian injeksi likuiditas oleh BI melalui perbankan pada 2021 telah mencapai Rp118,35 triliun," ujarnya.
Dia juga menyebut kondisi likuiditas perbankan pada Juli 2021 sangat longgar yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi yakni 32,51 persen dan pertumbuhan SPK sebesar 10,43 persen (yoy).
Melalui kebijakan likuiditas tersebut, lanjutnya, berdampak positif dalam mendukung likuiditas perekonomian yang tercermin pada uang beredar.
"Dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) tumbuh masing-masing 14,9 persen (yoy) dan 8,9 persen (yoy) pada Juli 2021," ujar Destry.
(mdk/idr)