1 Jemaah haji Indonesia yang tewas dalam tragedi Mina asal Pontianak
Korban tersebut bernama Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar (50) Kelompok Terbang 14 Embarkasi Batam.
Satu dari tiga korban yang tewas jemaah haji Indonesia dalam musibah Mina, Makkah merupakan warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Korban tersebut bernama Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar (50) yang berangkat ke Tanah Suci bersama Kelompok Terbang 14 Embarkasi Batam.
"Berdasarkan 'manifest' (daftar) yang kami miliki Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar beralamat di Kelurahan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak," kata Kepala Bidang Dokumen Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam Alikek di Batam, Jumat (25/9), dikutip dari Antara.
Namun masih belum diketahui penyebab Busyaiyah terpisah dari rombongan sehingga berada di lokasi tragedi dan menjadi korban. "Kami belum mendapat informasi kenapa beliau terpisah," kata Alikek.
Berdasarkan daftar PPIH Embarkasi Batam, Busyaiyah masuk Asrama Haji Batam pada 6 September 2015 dan berangkat ke Tanah Suci pada Senin 7 September 2015. Busyaiyah yang memegang paspor A2708446 masuk dalam maktab 001 Jarwal /401.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan untuk sementara tiga korban meninggal asal Indonesia dalam musibah jemaah terinjak-injak di Jalan Arab 204, Mina, saat menuju Jamarat untuk melontar jamrah Kamis (24/9) pagi. Dia memastikan tiga korban meninggal tersebut setelah mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr.
"Benar. Ada tiga jemaah yang meninggal, dua sudah dikenali, satu masih proses identifikasi," katanya.
Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48 berjenis kelamin laki-laki kelahiran Probolinggo 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.
Kemudian Busyaiyah Syahir Abdul Gafar (50) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446. Diakuinya peristiwa tersebut telah menyebabkan korban jiwa yang cukup besar, mencapai ratusan orang dengan sebagian besar adalah jemaah dari wilayah Arab dan Afrika.
Berdasarkan informasi Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat, Jalan Arab 204, bukan jalan jemaah Indonesia menuju Jamarat karena sebagian jemaah Indonesia diarahkan ke jalan King Fahd dan Moasim.
"Mungkin yang bersangkutan kesasar atau tidak tahu jalan. Jalan itu diperuntukkan bagi jemaah haji dari Mesir, Afrika dan Asia Selatan," katanya.
Terkait korban yang belum dikenali, dia mengatakan identitasnya masih ditelusuri, karena korban tidak menggunakan gelang identitas yang biasa dikenakan jemaah terkait nama, nomor kloter dan embarkasi, serta nomor paspor.
Baca juga:
Ini cerita rombongan asal Probolinggo soal jemaah yang tewas di Mina
2 Jemaah haji Indonesia korban Mina yang tewas asal Probolinggo
Belajar dari tragedi Mina, pemerintah Arab diminta batasi kuota haji
Ketua DPR yakin pemerintah Saudi mampu tangani korban tragedi Mina
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan Tragedi Bintaro terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Apa yang terjadi di Tragedi Semanggi 1? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Dimana tragedi ini terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.