1 TNI dan 1 Polisi Terkena Anak Panah Saat Pisahkan Perang Suku di Puncak Jaya
1 TNI dan 1 Polisi Terkena Anak Panah Saat Pisahkan Perang Suku di Puncak Jaya. Menurut dia, kematian BT memicu kemarahan sanak saudaranya. Sehingga sekitar pukul 15.00 WIT, diperkirakan sejumlah 200 orang dari kubu BT bergerak dari Kampung Puncak Senyum menuju Kampung Pagaleme dengan membawa senjata tradisional.
Seorang prajurit TNI dari Yonif Raider 751, Pratu Syahrir terluka pada bagian pundak akibat terkena anak panah saat berusaha memisahkan perang antarsuku yang terjadi di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (24/9).
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, perang antarsuku dipicu adanya pengadangan yang dilakukan oleh kubu BT terhadap KW. KW Akibatnya terkena panah pada bagian perut sehari sebelumnya atau pada Senin (23/9).
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa PKI dan TNI AD berkonflik? Rivalitas antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya tahun 1965.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Keesokan harinya atau pada Selasa (24/9), BT ditemukan meninggal dunia di rumahnya akibat terkena anak panah dari pelaku yang belum teridentifikasi," katanya pula.
Menurut dia, kematian BT memicu kemarahan sanak saudaranya. Sehingga sekitar pukul 15.00 WIT, diperkirakan sejumlah 200 orang dari kubu BT bergerak dari Kampung Puncak Senyum menuju Kampung Pagaleme dengan membawa senjata tradisional berupa panah.
"Sesampainya di Kampung Pagaleme, mereka langsung menyerang kubu KW dengan melepaskan anak panah. Kedua kubu pun terlibat aksi saling panah," katanya lagi.
Aparat keamanan yang terdiri dari personel Polres Puncak Jaya dan Satgas Pamrahwan Yonif Raider 751 berusaha memisahkan dan menghalangi perang antarkampung tersebut dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara.
"Upaya tersebut berhasil memukul mundur kedua kubu yang berselisih. Sekitar pukul 16.00 WIT, konflik dapat dihentikan setelah kubu BT mundur ke Kampung Pruleme, Distrik Mulia," katanya pula.
Perang antarsuku/kampung tersebut, lanjut dia, mengakibatkan 5 orang menderita luka terkena anak panah, yakni satu orang personel TNI atas nama Pratu Syahrir, satu orang personel Polri atas nama Brigpol Sahar, dan 3 orang masyarakat. Saat ini Pratu Syahrir telah dievakuasi ke RST Marthen Indey, Jayapura untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Dilaporkan bahwa Wakil Bupati Puncak Jaya telah melakukan mediasi terhadap dua kubu. Masing-masing pihak sepakat menyerahkan para pelaku yang diduga terlibat dalam pengadangan terhadap KW maupun pembunuhan terhadap BT kepada pihak kepolisian," katanya lagi.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, Kasdim 1714/Puncak Jaya mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri dan menyerahkan permasalahan kepada pihak yang berwenang melalui proses hukum.
"Pak Kasdim juga meminta masyarakat Puncak Jaya untuk menjaga perdamaian di Kabupaten Puncak Jaya," katanya pula.
Baca juga:
Identitas Anggota TNI dan Polri Korban Penganiayaan di Waena
Orang-Orang Ini Disebut Pemerintah RI Jadi Dalang Kerusuhan di Papua
Jaga Kondusifitas, Pejabat Papua Diminta Tiru Gaya Blusukan Jokowi
VIDEO: Perwakilan DPRD Papua dan Papua Barat Minta Pemerintah Tarik TNI dan Polri
Perwakilan DPRD Papua & Papua Barat Jadwalkan Dialog dengan Jokowi Usai Dilantik
Data Korban versi Kapolri Tito: 26 Meninggal Saat Rusuh Wamena