10 Desa Terpencil di Kepulauan Riau Kini Telah Teraliri Listrik 14 Jam
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada 10 desa terpencil di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Alhasil, sebanyak 1.883 Kepala Keluarga (KK) di daerah tersebut tak lagi 'dihantui' kegelapan.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada 10 desa terpencil di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Alhasil, sebanyak 1.883 Kepala Keluarga (KK) di daerah tersebut tak lagi 'dihantui' kegelapan.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan, 10 desa-desa terpencil itu kini sudah bisa menikmati listrik 14 jam. Dia menyebutkan, kehadiran PLN bisa menghemat biaya pengeluaran masyarakat.
-
Kapan kebakaran tiang listrik terjadi? Insiden terjadi ketika hujan deras tengah mengguyur lokasi tersebut.
-
Bagaimana petugas memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
-
Kenapa tiang listrik itu terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Mengapa Pemkab Cilacap berencana menguji coba perahu nelayan berenergi listrik? Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
Karena selama ini masyarakat di sana hanya menggunakan mesin genset. Biaya mesin genset bisa memakan uang Rp 300 ribu setiap bulan. Namun listrik dari mesin itu hanya bisa dinikmati 5 jam. Kini warga hanya mengeluarkan Rp 150 ribu dengan listrik 14 jam.
"Kami meresmikan penyalaan 9 listrik Desa di Kabupaten Lingga yaitu Desa Mamut, Desa Laboh, Desa Tanjung Kelit, Desa Baran, Desa Pulau Duyung, Desa Pasir Panjang, Desa Suak Buaya, Desa Temiang, dan Desa Tanjung Lipat. Selain itu, juga ada 1 desa di Kabupaten Karimun yaitu Desa Tulang," ujar Ansar Ahmad, Rabu (7/4).
Ansar didampingi General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau Kepulauan Riau (UIW RKR), Hartono di Desa Baran Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga dalam peresmian listrik di desa teraebut.
Ansar menyampaikan, dengan terlistrikinya 10 desa tersebut, berdampak positif dengan meningkatnya Rasio Desa Berlistrik (RDB) Provinsi Kepulauan Riau. Hingga April 2021, RDB Kepulauan Kepri telah mencapai 93,75 persen dan Rasio Elektrifikasi PLN sebesar 98,65 persen.
"Dengan hadirnya listrik di masyarakat sangat membantu peningkatan perekonomian di tengah pandemi, hal ini seiring dengan adanya listrik tingkat kesejahteraan pun akan meningkat," jelas Ansar.
Karena sebelumnya, masyarakat di 10 desa tersebut masih menggunakan genset sebagai sumber listriknya dengan biaya operasional yang lebih tinggi.
"Kami sangat berterima kasih karena genset kami hanya hidup 5 jam dengan biaya per bulannya 300 ribu. Sedangkan dengan listrik PLN kami hanya membayar 150 ribu," ujar warga Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Roslan (43).
General Manager PLN UIWRKR, Hartono menjelaskan pembangunan jaringan listrik meliputi jaringan tegangan menengah sepanjang 28,5 kilometer sirkuit (kms).
Sedangkan jaringan tegangan rendah sepanjang 24,36 kms, 12 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 850 kilo Volt Ampere (kVA) dan 8 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan total kapasitas terpasang sebesar 800 kilo Watt (kW).
"Total biaya seluruh investasi pengerjaan di 10 desa ini mencapai 42,2 miliar rupiah dan akan melayani sebanyak 1.883 pelanggan," kata Hartono.
Hartono mengajak seluruh pelanggan PLN pascabayar agar selalu disiplin dan taat dalam membayar tagihan rekening listrik sebelum batas akhir pembayaran. Batas akhir tersebut yakni pada tanggal 20 setiap bulannya.
"Jika bayar tepat waktu, maka terhindar dari pemutusan aliran listrik. Apalagi pembayaran saat ini sangat mudah dilakukan bisa di mana saja. Kita bisa menggunakan Aplikasi PLN Mobile, ATM, EComerce, Mobile Banking serta PPOB tersebar," jelas Hartono.
Hartono menyebutkan, jika pelanggan atau masyarakat mengalami gangguan listrik, maka bisa melapor melalui saluran yang telah disediakan oleh PLN.
Baca juga:
Sambut Ramadan, PLN Tawarkan Diskon Tambah Daya Listrik
Pasca Diterjang Banjir, 100.933 Pelanggan PLN di NTT Kembali Nikmati Listrik
PLN Kerahkan 413 Personil Pulihkan Listrik di NTT
Rincian Diskon Tambah Daya Listrik Hingga 31 Mei 2021
Sambut Ramadan, PLN Beri Diskon Tambah Daya Listrik Mulai dari Rp150.000
82 Persen Gardu Listrik Terdampak Bencana di NTT Kembali Beroperasi