10 Hektare Lahan Mineral di Ogan Ilir Terbakar, 3 Hektare Sudah Padam
Menurut dia, api cepat membesar karena lahan dan gambut mulai kering setelah tak diguyur hujan cukup lama. Kondisi ini perlu diwaspadai karena akan memasuki puncak kemarau pada Agustus dan September 2021.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Sebanyak 10 hektare lahan mineral terbakar dan kini masih dipadamkan petugas.
Karhutla terjadi di lahan mineral di Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sabtu (18/7). Lokasi kebakaran berada di sekitar tol Palembang-Indralaya (Palindra).
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Hutan Babakan Siliwangi difungsikan sebagai ruang terbuka hijau? Dalam literatur di laman km.itb.ac.id berjudul “Kajian Perkotaan Mempertahankan Babakan Siliwangi Sebagai Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung” disebutkan bahwa di tahun 1920, hutan Babakan Siliwangi juga difungsikan sebagai ruang terbuka hijau agar Kota Bandung bisa tetap asri.
Koordinator Pencegahan Karhutla Manggala Agni Daops Sumatera XIV Ogan Ilir dan Banyuasin Ujang Sultan mengungkapkan, tim darat baru berhasil memadamkan api seluas 3 hektare, sisanya masih dilakukan pemadaman. Pemadaman terkendala angin kencang dan helikopter batal mengebom air dari udara karena susah mencari air lantaran sungai di sekitar kering.
"Terjadi karhutla di Ogan Ilir, sekitar 10 hektare, baru padam 3 hektare. Sekarang masih proses pemadaman," ungkap Ujang, Senin (19/8).
Menurut dia, api cepat membesar karena lahan dan gambut mulai kering setelah tak diguyur hujan cukup lama. Kondisi ini perlu diwaspadai karena akan memasuki puncak kemarau pada Agustus dan September 2021.
"Sumber air sudah menipis, perlu kewaspadaan bersama agar tidak terjadi kebakaran," kata dia.
Sepanjang bulan ini, pihaknya telah memadamkan empat karhutla. Mayoritas lahan yang terbakar adalah lahan kosong atau lahan tidur.
"Kita khawatirkan karhutla terus terjadi saat puncak musim kemarau nanti. Tim terus patroli untuk memantau situasi di lapangan, segera ditangani jika ada kejadian," pungkasnya.
Baca juga:
Balai PPIKHL Prediksi Bakal Terjadi Ancaman Karhutla di Sumatera Dalam Waktu Dekat
Polisi Tangkap Pembakar Lahan di Sampit
Sisa-Sisa Kebakaran Hutan Terburuk di Siprus
Tangani Karhutla, 104 Brimob Polda Sumsel Disebar ke Daerah Rawan
BPPT Mulai Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla di Riau
Pemandangan Perumahan di Kanada Ludes Terbakar Akibat Gelombang Panas