1.000 Pendaki padati Gunung Merapi selama libur panjang
Setiap pendaki yang mendaftar di pos selalu diimbau tidak naik sampai puncak.
Sekitar 1.000 pendaki memadati Balai Taman Nasional Gunung Merapi melalui jalur Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, Kabupaten Boyolali. Padatnya pendakian dimulai semenjak Jumat (1/5) sampai Minggu (3/5).
"Selama 1-3 Mei 2015 ada sekitar 1.000 pendaki, kalau sepekan biasanya 400-450 orang dan akhir pekan cuma 100 orang," kata Pembina Posko Barameru Samsuri, seperti dikutip Antara, Minggu (3/5).
Para pendaki datang dari beberapa daerah di Indonesia. Di antaranya Jakarta, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta dan Solo. Selain itu, juga terdapat pendaki mancanegara, antara lain dari Jerman dan Prancis.
Menurutnya, tidak ada persiapan khusus menghadapi lonjakan pendaki karena tim posko Barameru selalu siaga 24 jam pada hari-hari biasa.
"Orang sini yang di organisasi sudah 'stand by' sewaktu-waktu jadi tidak ada persiapan," ujar Samsuri.
Oleh karena cuaca ekstrem dan tidak bisa diprediksi, pendaki dibatasi hanya boleh mendaki hingga pos Pasar Bubrah, pos terakhir sebelum puncak. Dia mengatakan, pada keberangkatan "New Selo" dan pos Pasar Bubrah, telah dipasang peringatan untuk tidak mendaki hingga puncak.
"Setiap pendaki yang mendaftar di pos selalu diimbau tidak naik sampai puncak, kalau ada yang naik itu di luar tanggang jawab kami karena kami sudah memperingatkan," jelasnya.
Selain Gunung Merapi, kenaikan jumlah pendaki selama akhir pekan juga terjadi di Gunung Merbabu melalui jalur Selo. Penjaga tiket basecamp Merbabu Dimas Edi Sugito mengatakan, sejak Jumat (1/5) hingga Minggu (3/5) sekitar 700 pendaki mendaftarkan diri di basecamp itu.
"Kalau hari biasa yang mendaki 25 sampai 50, kemarin ini akhir pekan panjang ada sekitar 700 yang mendaftar naik di basecamp ini," katanya.
Dia menambahkan, masih ada pendaki yang tidak melapor saat akan naik. Untuk itu, pihaknya mengimbau para pendaki, sebelum melakukan pendakian untuk mendaftarkan identitasnya ke petugas di basecamp.
Baca juga:
Jalan menuju 7 sumber mata air di lereng Merapi diberi nama Papua
Tolak penambangan liar, warga lereng Merapi sandera camat & kapolsek
Ribuan warga lereng Merapi blokir jalan tolak penambangan pasir liar
Krisis air bersih, warga lereng Merapi dirikan posko kekeringan
Jalur di lereng Merapi rawan longsor, warga diminta waspada
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang dimaksud dengan Sarisa Merapi? “Jadi Sarisa Merapi berasal dari kata ‘sari salak dari lereng Merapi’ dan berdiri sejak 2016 dengan saat ini sudah memiliki 20 jenis olahan salak,” kata Rini kepada Merdeka, beberapa waktu lalu.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
-
Apa yang dimaksud dengan Naskah Merapi-Merbabu? Dikutip dari Wikipedia, naskah-naskah Merapi-Merbabu adalah kumpulan naskah yang ditemukan di kawasan pegunungan Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah. Naskah-naskah ini umumnya ditulis dalam aksara Buda.