1.000 Prajurit TNI Membatik Pecahkan Rekor MURI
Saat membatik massal, para prajurit TNI ini nampak duduk berkelompok.
Saat membatik massal, para prajurit TNI ini nampak duduk berkelompok.
1.000 Prajurit TNI Membatik Pecahkan Rekor MURI
1.000 prajurit TNI dari tiga matra yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) di Yogyakarta memeringati Hari Batik Nasional dengan membatik massal di Jalan Jenderal Sudirman atau di sisi selatan Tugu Yogyakarta, Senin (2/10).
- Pecahkan Rekor Muri saat Hari Batik, 1.000 Prajurit TNI Kompak Membatik di Tugu Jogja
- Ngeri, Prajurit Kowal TNI Ucapkan Selamat Naik Pangkat ke Perwira & Tamtama dari Ketinggian 4 Ribu Kaki
- Deretan Ulah Prajurit TNI yang Bikin Heboh hingga Berujung Bui
- Panglima: TNI Harus Mulai Mendidik Lebih Banyak Prajurit Jadi Penyidik
1.000 prajurit TNI ini membatik massal dalam acara Karnaval Abhinaya Abyakta Batik Jogja 2nd Series 2023. Aksi membatik massal yang dilakukan 1000 prajurit TNI ini sukses memecahkan rekor MURI.
Saat membatik massal, para prajurit TNI ini nampak duduk berkelompok berisikan empat orang. Di tengah tempat mereka duduk ada kompor kecil berisi malam beserta kain putih.
Masing-masing prajurit TNI ini memegang canting atau alat untuk membatik. Mereka pun kemudian membatik diselembar kain putih berukuran 50 cm×50 cm dengan motif yaitu Burung Phoenix.
Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo mengaku bangga dengan pencatatan rekor MURI ini. Dukungan penuh diberikan Joko pada kegiatan ini sebagai upaya melestarikan batik sebagai warisan dunia.
"Kita kirim 1001 prajurit di event ini untuk mendukung pencatatan rekor MURI. Kita kukuhkan kembali batik sebagai kekayaan bangsa kita dan kita sosialisasikan ke masyarakat," ucap Joko.Sementara itu Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Indonesia and Malaysia, Adi Satria menuturkan, kolaborasi pihaknya dengan TNI ini sangat penting dalam rangka mempromosikan budaya luhur bangsa.
"Batik salah satu karya benda dan intelektual yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Kita harus bangga dan ayo lestarikan bersama," ucap Adi.
Sekda DIY Beny Suharsono yang membuka acara tersebut mengatakan, Batik Indonesia ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi dari UNESCO sejak 2 Oktober 2009 lalu. Penetapan itu sekaligus diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
“DIY telah memiliki tiga warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO, yaitu keris, wayang dan batik. Untuk itu, menjadi tugas kita bersama untuk mengaktualisasi warisan budaya tak benda menjadi sebentuk etos atau karya, dalam berbagai bentuk dan media,” ujar Beny.
Beny menambahkan, transformasi dari mitos menjadi etos, dari tataran filosofi ke ranah praksis merupakan upaya pelestarian sekaligus pemberdayaan budaya. Tanpa ada upaya transformasi, budaya akan mengalami kemunduran, dan pada akhirnya sirna dari peradaban.
“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas upaya Grup Perhotelan Accor bersama Tentara Nasional Indonesia untuk turut mengambil peran dan berkontribusi dalam menumbuhkembangkan rasa cinta dan bangga akan warisan budaya Indonesia. Mari bersama kita lestarikan batik sebagai warisan budaya, agar eksistensinya terus terjaga,” tutup Beny.