Pengawal Nekat Pasang Ranjau Anti-Tank Depan Rumah Mayjen Soeharto, Siap Ledakkan Kalau Ada Yang Mau Culik
Para Jenderal TNI AD tak mau kecolongan lagi usai G30S/PKI. Mereka siap tempur melawan pasukan Letkol Untung Cs.
Para perwira TNI AD tak mau kecolongan lagi usai G30S/PKI
Pengawal Nekat Pasang Ranjau Anti-Tank Depan Rumah Mayjen Soeharto, Siap Ledakkan Kalau Ada Yang Mau Culik
Setelah Peristiwa G30S/PKI, Pengawalan Para Jenderal Angkatan Darat Diperketat
Mereka tak mau lengah dan penculikan seperti pada dini hari 1 Oktober 1965 terulang kembali.
Rumah Mayjen Soeharto menjadi salah satu yang mendapat pengawalan paling ketat.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Kapan Rengasdengklok menjadi tempat persembunyian Sukarno-Hatta? Mereka membawa Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok yang saat itu dianggap cukup tersembunyi dan sukar dilacak Tentara Jepang.
-
Apa yang membuat tahanan PKI kebal peluru? 'Dor..Dor..' senapan menyalak. Namun Sang Lurah tak roboh ke tanah. Rupanya dia kebal peluru.' Pemandangan itu Sangat Menyeramkan Darah yang mengalir dari tubuh lurah tersebut dengan tenang dia 'hirup' kembali. Kadet Suhardiman yang berada di tempat itu mengingat tak ada tanda-tanda orang tersebut merasa kesakitan terkena tembakan.
-
Kenapa Brigjen Suryo harus menghindar dari penangkapan? Dia berusaha menahan Brigjen Suryo. Brigjen Suryo yang Ditodong Senjata Tetap Tenang, Dia Malah Menghardik Kapten Itu 'Kapten kamu tahu apa soal Dewan Revolusi? Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi,' kata Brigjen Suryo.
Pasukan pengawal tersebut diberi nama Kosatgas yang terdiri dari dua kompi pasukan Raider dari Indonesia Timur.
Ditambah satu detasemen panser lengkap terdiri dari Saracen, Ferret juga Saladin.
Semua Dalam Kondisi Siap Tempur
Bukan hanya itu, jeep yang dimiliki oleh Letkol Herman Sarens Sudiro dibongkar serta dipasangi senapan mesin dan peluncur granat.
Namun Kapten Eddie M Nalapraya yang mengawal Mayjen Soeharto merasa itu belum cukup.
Kapten Eddie adalah perwira Kujang Siliwangi yang merupakan pasukan elite dan dikenal tangguh di medang perang.
Jenderal Soemitro langsung oke mendengar asal kesatuan dan pengalaman tempur perwira muda itu saat menyeleksi Kosatgas.
Mayjen Soeharto Menggantikan Jenderal Ahmad Yani Yang Gugur Ditembak Pasukan Letkol Untung Cs.
Rumah Soeharto yang berada di Jl Agus Salim sudah dikawal sebanyak satu kompi pasukan Zeni (kira-kira sekitar 80-100 orang).
Kapten Eddie menambah satu peleton (20 orang pasukan) ditambah dengan beberapa panser guna mengawal Mayjen Soeharto.
Kapten Eddie bahkan memasang ranjau anti-tank di jalan menuju rumah Soeharto.
Apabila ada pasukan yang menyerang, ranjau itu siap diledakkan.
Eddie siap berjibaku mengawal Soeharto dari pasukan lawan.
Eddie Memasang Ranjau Setiap Sore dan Melepasnya Setiap Pagi
"Saya lakukan itu untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," kata Eddie.
Menurut Eddie, Pasukan Tjakrabirawa dan kekuatan lain yang berseberangan dengan Angkatan Darat masih ada.
Apabila ada penculikan, maka target utamanya adalah Soeharto dan Eddie tak mau ambil risiko.
Soeharto cukup kerasan dengan pengawalan Eddie.
Setelah Soeharto dilantik menjadi Presiden Kedua RI, Eddie tetap mengawal Soeharto,
Dia berada di ring satu, pasukan pengawal yang paling dekat dengan Presiden.