128 Kepiting Kalimantan akhirnya dilepas di hutan mangrove Bantul
Pelepasliaran kepiting-kepiting itu dilakukan untuk menjaga ekosistem dan kelangsungan sumber daya alam. Dipilihnya daerah hutan mangrove di Bantul karena habitat kepiting yang tertangkap tersebut juga hidup di kawasan hutan mangrove.
Sebanyak 128 ekor kepiting asal Kalimantan yang diamankan oleh Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas IA Yogyakarta dilepasliarkan di hutan mangrove di wilayah Bantul. Pelepasan ratusan kepiting ini dilakukan pada Senin (13/3) siang.
Menurut Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas IA Yogyakarta, Suprayogi, pelepasliaran kepiting-kepiting itu dilakukan untuk menjaga ekosistem dan kelangsungan sumber daya alam. Dipilihnya daerah hutan mangrove di Bantul karena habitat kepiting yang tertangkap tersebut juga hidup di kawasan hutan mangrove.
"Siang ini dilepas di hutan mangrove di Bantul. Siapa tahu bisa beranak pinak di sana. Kalau bisa beranak pinak kan jadi bertambah banyak jumlahnya," ujar Suprayogi, Senin (13/3).
Suprayogi menerangkan bahwa 128 ekor kepiting itu diamankan pada Sabtu (11/3) saat dikirim dari Balikpapan ke Yogyakarta. Diamankannya kepiting tersebut, lanjut dia, karena tak sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 tahun 2016.
"Berdasarkan pemeriksaan kepiting itu tak sesuai Permen No 56 tahun 2016. Di mana kepiting yang bisa dilalulintaskan atau ditangkap harus memiliki panjang karapas minimal 15 cm dan beratnya harus lebih dari 200 gram. Sedangkan kepiting yang kami amankan beratnya rara-rata hanya 150 gram. Sehingga tak memenuhi syarat," terang Suprayogi.
Suprayogi menuturkan bahwa dari 128 ekor kepiting yang dikirimkan, hanya 17 ekor saja yang memenuhi standar. Sisanya, lanjut Suprayogi tak memenuhi standar sehingga diamankan.
"Berdasarkan penelusuran dari alamat paket tersebut, pemesannya adalah seorang mahasiswi. Kepiting itu dibelinya seharga Rp 3 juta," jelas Suprayogi.
Suprayogi menambahkan bahwa kepiting itu akan digunakan untuk kebutuhan warung makan seafood milik pemesan. Pemesan baru pertama kalinya memesan kepiting menggunakan cara online.
"Pemesan tergoda karena harga yang ditawarkan murah. Sehingga akhirnya mau memesan kepiting itu. Pemesan tidak kita tahan hanya kita kenakan wajib lapor dan pembinaan saja. Tetapi jika ketahuan melakukan lagi, akan kita tindak tegas," pungkas Suprayogi.
Baca juga:
Kisah Tertib Suratmo pengrajin wayang karton
Derita kanker usus, Guru Besar UGM Agus Dwiyanto meninggal dunia
Yogyakarta sediakan 5.078 lowongan kerja dari 48 perusahaan
Ketua PBNU soal kasus e-KTP: Itu bukan korupsi lagi tapi garong
Mengintip Goa Braholo di DIY, ditemukan 6 kerangka manusia purba
Dinasihati ibu, jambret kambuhan ini menyerahkan diri ke polisi
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
-
Apa tugas utama Balai Yasa Yogyakarta? Tugas pokoknya hanya melayani overhaul lokomotif.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Profesor Adi Utarini untuk menekan demam berdarah di Yogyakarta? Uji coba yang dilakukan di Yogyakarta ini merupakan uji coba terkontrol acak pertama dari pendekatan baru dalam pengendalian demam berdarah.