15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Pengeroyokan menyebabkan tujuh orang luka-luka.
- 6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
- 6 Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud Ditahan Selama 20 Hari
- 7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat
- 15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Kasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres 03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12).
Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol inf Wiweko Wulang Widodo mrmbenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini ada 15 prajurit TNI yang menjalani pemeriksaan di Denpom IV/4 Surakarta.
"Sebagaimana video yang beredar, pada hari Sabtu (30/12) telah terjadi kasus penganiayaan secara bersama sama yang diduga dilakukan oleh oknum TNI terhadap rekan kita warga sipil. Seizin pimpinan, kami sampaikan bahwa kasus tersebut benar adanya. Dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Suhbrastha."
Ujar Wiweko saat konferensi pers di Makodim 0724 Boyolali, Minggu (31/12).
Lanjut Wiweko, saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih meminta keterangan kepada para anggota untuk kepentingan proses hukum.
Terkait kronologi kejadian dan motif peristiwa latar belakang terjadinya kasus penganiayaan, Wiweko menuturkan jika penganiayaan tersebut terjadi secara spontan.
Terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
"Peristiwa terjadi pada Sabtu kemarin pukul 11.19 WiB, di depan asrama kompi B Yonif Raider 408/SBH, saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bola voli, kemudian mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot Brong
Mereka melintas secara terus menerus dan berulangkali," kata Komandan Kodim.
Melihat keriuhan tersebut beberapa anggota keluar dari asrama untuk mencari sumber suara.
Mereka kemudian mengingatkan dan meminta para simpatisan membubarkan diri. Saat itulah mulai terjadi penganiayaan kepada para pengendara motor bising.
"Setelah penganiayaan beberapa korban dobawa ke RSU Pandanaran. Saat ini, lanjut dia, masih ada 2 orang yang menjalani rawat inap," kata Komandan Kodim.
Bantah Ada Korban yang Meninggal
Permasalahan tersebut, lanjut Dandim sudah ditangani Polisi Militer Denpom IV/4 Surakarta. Pihaknya juga membantu pengobatan para korban yang masih dirawat di rumah sakit.
Total jumlah korban saat ini, kata dia, ada 7 orang. 5 orang sudah pulang dan rawat jalan, dan 2 lainnya rawat inap. Ia juga membantah beredarnya kabar yang menyebut salah satu korban meninggal.
"Tidak ada korban yang meninggal. Kami menyesalkan dan menyayangkan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota kita terhadap masyarakat. Komitmen pimpinan TNI AD akan menegakkan aturan hukum sesuai hukum yang berlaku."
Ujar Komandan Kodim.
Maka, lanjut dia, siapapun oknum yang terbukti bersalah, akan diambil langkah dan tindakan secara profesional dan proporsional.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
"Marilah kita tetap damai dengan menjaga kondusifitas keamanan dan kenyamanan di Kabupaten Boyolali," kata Komandan Kodim.