16 Maskapai delay & 6 batal terbang dari Pekanbaru karena kabut asap
"Dibatalkan, kata petugas pesawatnya (Citilink) baru bisa terbang lagi tanggal 19 September," ujar Zulfitri.
Sebanyak 22 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau mengalami gangguan karena semakin buruknya jarak pandang akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan.
"Penerbangan hari ini mengalami gangguan, yakni 16 penerbangan ditunda atau delay, dan 6 penerbangan dibatalkan," ujar Kepala Angkasa Pura Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Dani Indra Irawan, Selasa (8/9).
Menurut Dani Indra, enam penerbangan yang mengalami pembatalan adalah maskapai Garuda Indonesia dan Citilink dari Pekanbaru tujuan Jakarta serta Air Asia tujuan Bandung.
Selanjutnya ke 16 penerbangan yang mengalami keterlambatan (Delay) terdiri dari sejumlah maskapai dengan berbagai tujuan baik domestik maupun luar negeri yang dilayani oleh 11 maskapai yakni Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
"Ke 16 penerbangan yang mengalami gangguan telah berangsur pulih menjelang petang setelah jarak pandang terus membaik. Sore ini jarak pandang berada di kisaran 1.500 meter," ujarnya.
Zulfitri Sugianti, salah satu penumpang pesawat Citilink dari Pekanbaru tujuan Yogyakarta mengeluhkan dibatalkannya penerbangan yang seharusnya dilakukan pagi tadi.
"Dibatalkan, kata petugas pesawatnya (Citilink) baru bisa terbang lagi tanggal 19 September," ujarnya.
Sedangkan salah seorang penumpang pesawat Garuda, Asep Ruhiat juga mengalami pembatalan penerbangan dari Pekanbaru menuju Jakarta. "Seharusnya berangkat ke Jakarta pukul 11.00 WIB pagi tadi, tapi dibatalkan dan berangkat Rabu (9/9) besok sekitar pukul 07.00 WIB," kata Asep kepada merdeka.com.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada pukul 16.00 WIB sejumlah daerah Riau masih diselimuti kabut asap.
"Di Pekanbaru jarak pandang 1.500 meter, Rengat 1.000 meter. Sementara itu di Pelalawan dan Dumai kabut asap pekat masih terjadi dengan jarak pandang masing-masing 200 dan 300 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Baca juga:
Kabut asap, BLH sebut seluruh wilayah Riau berbahaya
Bandara tertutup asap, 450 calon haji Jambi naik bus ke Palembang
Riau 'berasap', Velozity bagi-bagi masker gratis
Tekan asap, Jambi minta BPPT kirim alat dan bikin hujan buatan
Dikirimi asap dari Jambi & Sumsel, wilayah Riau level bahaya
Beginilah kondisi parah kabut asap yang menyelimuti Riau
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa tari zapin berkembang di Riau? Sebagian besar tari zapin berkembang di daerah Riau, terutama pada daerah pesisir pantai seperti Kabupaten Pekanbaru, Siak Sri Indrapura, Dumai, Rokan Hilir, Kampar Indra Girihulu, Kuantan Singingi, hingga Bengkalis.
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).