17.000 obat Nasional didaftarkan BPOM ke PIC/S
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mulai diakui di tingkat internasional.
Hal yang membanggakan bagi Indonesia bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mulai diakui di tingkat internasional. Ini seiring dengan masuknya Badan POM sebagai anggota ke 41 di Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme (PIC/S).
Kepala Badan POM Nasional, Roy Sparringa, mengatakan dengan diakuinya BPOM di tingkat dunia, secara tidak langsung jadi peningkatan pasar industri terutama untuk potensi masuknya obat tradisional 'herbal' ke internasional.
"Paling penting dengan masuknya sebagai keanggotaan di PIC/S, akan semakin ketat dalam pengawasan obat-obatan ilegal di dalam negeri," ujar Roy di acara Waorkshop keanggotaan PIC/S di Nusa Dua Bali, Rabu (7/10).
Dia juga mengingatkan seiring dengan diakuinya Badan POM di tingkat Internasional, diharapkan masyarakat untuk jeli dalam melihat label yang diakui oleh PIC/S atau BPOM. Setidaknya kata Roy, masyarakat tidak lagi mencari atau membeli obat-obatan atau jenis herbal yang tidak resmi.
"Hati-hati sekali dalam membeli obat-obatan, apalagi untuk jenis herbal. Termasuk juga dengan membeli melalui online, sangat tidak kami anjurkan," ungkap Roy mengingatkan.
Sejauh ini kata Roy, dengan masukkan sebagai anggota PIC/S secara tidak langsung jenis obat-obatan dan herbal yang masuk BPOM juga didaftarkan ke tingkat Internasional. Bahkan dari data yang sudah didaftarkan sedikitnya ada 17.000 jenis yang sudah didaftarkan ke PIC/S. Sayangnya dalam hal ini Roy tidak dapat menghafal data jenis obat nasional yang sudah diterima atau diakui PIC/S.
"Ada data presentasenya jumlah jenis obat yang sudah diterima PIC/S. Setidaknya yang kita daftarkan semuanya ada 17 ribu," tuturnya.
Sementara itu, Mrs Joey Gouws ketua PIC/S mengharapkan agar dengan masuknya BPOM, ke depan nantinya Indonesia terus dapat meningkatkan mutu obat-obatan yang aman dan bermutu. Dirinya juga menegaskan bahwa acara ini merupakan acara rutin pertemuan tahunan.
"Kita rutin acara ini digelar setiap tahun, untuk menambah wawasan dan peningkatan mutu obat-obatan yang aman," singkatnya.