18 Korban kapal tenggelam di Danau Toba ditemukan selamat, 3 tewas, 192 masih hilang
18 Korban kapal tenggelam di Danau Toba ditemukan selamat, 3 tewas, 192 masih hilang. Data itu dari Posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba, Sumatera Utara.
Basarnas mengerahkan 70 orang memiliki kemampuan di darat, laut dan udara untuk mencari korban Kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Kapal KM Sinar Bangun tenggelam tiga hari setelah hari Raya Idulfitri 1439 hijriah atau Senin (18/6) lalu.
"Kita sudah mencari sampai hari ini kita baru menemukan 21 orang, 19 kemarin dan 2 baru tadi. Jadi dari 21 orang, yang meninggal 3 dan selamat 18 orang. Karena kita sendiri juga belum tahu fixnya berapa jumlah ini, karena kita enggak tahu kemarin kita sudah bagi tugas seharian di sana, bersama dari Kemenhub, KNKT maupun dari Jasa Raharja," kata
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi di Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (20/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Dia mengatakan, jumlah orang yang hilang tercatat mencapai 192 orang. Data itu dari Posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba, Sumatera Utara.
"Jadi untuk pencarian dan pertolongan leading sektornya Basarnas, untuk jumlah korban itu polisi dan Kemenhub, kalau saya dengar dari posko sampai siang ini, yang lapor keluarganya yang hilang itu mencapai 192 orang. Itu dari dari posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba," ujar dia.
Selama dalam pencarian korban, dia mengaku ada beberapa halangan seperti cuaca yang dingin dan kedalamannya Danau tersebut mencapai 300 meter. Dan hal itulah yang membuat pihaknya tak mudah untuk mencari jasad para korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun.
"Kita gunakan remote under piecel untuk melihat situasi kedalamam laut, di dalam itu gelap, pake senter aja paling bisa 5 meter, nah kita sedang mencari itu, kita kerahkan di dalam air, kalau di atas kan bisa kelihatan," ujarnya.
"Remote under piecel, kita punya dua unit, kita punya yang besar, tapi enggak mungkin. Pada waktu Air Asia itu dipakai untuk mencari lebih bagus, tapi ini enggak bisa," tandasnya.
Baca juga:
Istana ikut pantau pencarian korban KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba
Tim SAR Marinir temukan 2 jenazah korban Kapal KM Sinar Bangun
Polisi amankan nakhoda kapal tenggelam di Danau Toba
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Menhub minta kapal rakyat utamakan keamanan
2 Korban meninggal ditemukan, 192 penumpang KM Sinar Bangun masih hilang
Insiden KM Sinar Bangun, Kemenhub imbau Pemda perhatikan keselamatan penumpang
Sisir Danau Toba, tim SAR terus cari ratusan penumpang yang hilang