18 Korban Kecelakaan Truk di Pegunungan Arfak Manokwari Pekerja Tambang Asal NTT
18 Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan maut di Manokwari, Papua Barat. Truk yang ditumpangi para korban disebutkan menabrak gunung Kilometer 10 Pegunungan Arfak, saat hendak pergi ke pusat kota.
18 Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan maut di Manokwari, Papua Barat, Rabu (13/4) dini hari. Truk yang ditumpangi para korban disebutkan menabrak gunung Kilometer 10 Pegunungan Arfak, saat hendak pergi ke pusat kota.
Ketua Kerukunan Flobamora di Papua, Clinton Tallo mengatakan, secara total ada 29 orang yang menumpangi truk nahas itu.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa yang terjadi ketika ada kecelakaan bus, pesawat jatuh, dan kapal tenggelam? Kalau ada bus kecelakaan, pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan muncul di mana? Jawaban: Di TV
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
-
Kerusakan mobil seperti apa yang bikin montir sakit kepala? Level Rusak Mobil Ini Sudah Sangat Ohio, Bikin Montir Sakit Kepala Situasi rungkad seperti ini benar-benar menguji mental montir.
-
Bagaimana mobil terbang bisa mengudara? Sejumlah ilmuwan dan insinyur telah mencoba menggabungkan konsep pesawat dan mobil sejak abad ke-20. Pada tahun 1917, Glenn Curtiss menciptakan "Autoplane," yang bisa dianggap sebagai mobil terbang pertama.
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
"Yang meninggal dunia ada 18 orang dan semua berasal dari NTT. Sisanya dari total penumpang masih dalam keadaan kritis," kata Clinton dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/4).
10 Warga Masih Kritis
Menurut Clinton, ada 10 warga NTT yang masih dinyatakan kritis sehingga sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Untuk data dan nama-nama korban, Clinton Tallo mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak terkait di wilayah setempat. Namun dia merinci 18 orang yang meninggal dunia itu di antaranya 16 berasal dari Kabupaten Belu dan Malaka. Kemudian satu dari Amarasi, Kabupaten Kupang dan satu orang lainnya berasal dari Kabupaten Sikka.
"Semua warga merupakan pekerja tambang pada perusahaan milik Toko Tengah Manokwari," tutup Clinton.
Korban Sudah Dievakuasi
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom membenarkan korban dalam insiden kecelakaan maut tersebut sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan sambil dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami masih melakukan olah TKP, sementara para korban sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan," ujar Herman saat dikonfirmasi dari lokasi kejadian, seperti dilansir dari Antara.
Herman mengatakan bahwa laporan sementara hasil olah TKP, 13 orang meninggal dunia di lokasi kejadian, 3 orang meninggal dunia setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Pratama Warmare, sementara 13 orang lainnya dalam kondisi kritis.
"Sebanyak 13 orang penumpang dalam kondisi kritis masih dirawat di RS Pratama Warmare, sementara 13 jenazah yang meninggal dunia di lokasi kejadian sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Manokwari," kata dia.
Dia menambahkan bahwa terkait identitas dan pekerjaan puluhan korban kecelakaan maut ini belum dapat dipastikan sebagai pekerja tambang emas ilegal, karena masih dalam upaya penyelidikan.
"Kami belum bisa pastikan apakah mereka pekerja tambang emas ilegal atau bukan, karena masih menunggu proses pemulihan korban luka-luka untuk dimintai keterangan," tandas dia.
(mdk/gil)