2 Bulan menghilang, 6 warga Sumbar eks Gafatar ditemukan di Kalteng
Mereka ditemukan barak tempat tinggal di Jalan Bangau Palangkaraya.
Enam warga Sumatera Barat mantan Gafatar yang dilaporkan hilang di kepolisian setempat, ditemukan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan dititipkan di Polres Palangkaraya, Kamis (11/2) kemarin. Keluarga keenam warga Sumbar itu akhirnya dijemput keluarganya dari Padang.
"Hari ini sudah dijemput keluarganya dari Padang dan dibawa pulang kembali ke Sumatera Barat," kata Kapolresta Palangkaraya AKBP Jukiman Situmorang, kepada merdeka.com, Jumat (12/2).
Jukiman menerangkan, keenam warga Sumbar yang sempat dilaporkan hilang di kepolisian Sumbar itu adalah Ana Sri (25), F (6), N (3), Nurhayati (53), Hario (29) dan Wila (17). Keenamnya dilaporkan suami Ana, bernama Hendri.
"Disebutkan bahwa diduga ada di Palangkaraya. Kerja sama dengan kepolisian Sumbar, akhirnya kita temukan di barak tempat tinggal, di Jalan Bangau Palangkaraya," ujar Jukiman.
Dalam keterangannya kepada kepolisian, mereka yang dititipkan di Polresta Palangkaraya, memang mengaku mantan pengikut Gafatar di Sumatera Barat. Sebelumnya diketahui, bahwa mereka diminta oleh Gaftar untuk meninggalkan Sumatera Barat, pergi ke Kalimantan.
Namun demikian, belakangan diketahui, ada alasan lainnya keenam orang itu meninggalkan Sumatera Barat. Keterangan itu didapat setelah dilakukan pendekatan yang dilakukan kepolisian di Polresta Palangkaraya.
"Alasan mereka juga yang mendasari adalah persoalan rumah tangga, sehingga meninggalkan rumah di Sumatera Barat. Ini yang kita urai dan perlu diketahui bahwa bukan murni persoalan pemahaman agama, melainkan ada faktor lainnya," terang Jukiman.
Masih dari keterangan keenam orang warga Sumatera Barat itu, sebelum berada di Palangkaraya, mereka sempat berada di Kalimantan Barat. Sehingga akhirnya memilih tinggal di Palangkaraya.
"Mereka 2 bulan di Palangkaraya, sebelumnya sempat tinggal di Mempawah, Kalimantan Barat. Jadi, pemahaman mereka tentang Gafatar, mereka dapat selama tinggal di Sumatera Barat," ungkap Jukiman.
"Keberadan mereka ini di Palangkaraya, sudah kita koordinasikan dengan muspida Pemkot Palangkaraya. Jadi, ya hari ini, sudah dibawa kembali keluarga pulang ke Sumatera Barat," pungkas Jukiman.
Baca juga:
18 Hari mengungsi, nasib 125 eks Gafatar di Kaltara tidak jelas ?
Ketum PBNU minta eks pimpinan Gafatar dihukum
Pemkab Kukar alokasikan Rp 1,5 miliar pulangkan 363 mantan Gafatar
Klaim punya banyak stok, PKB sebar 1.000 kiai perangi radikalisme
Mendagri minta warga tak diskriminasi eks pengikut Gafatar
Semakin hari nasib pengungsi eks Gafatar makin tak jelas
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Burung Enggang Gading dinyatakan punah? Burung Kuau Bergaris Ganda, bagian dari genus Argusianus, dikenal hanya melalui beberapa bulu yang ditemukan dan dikirim ke London untuk diteliti. Hingga kini, keberadaan burung ini tidak pernah terungkap di alam liar. Berdasarkan hasil penelitian, burung ini dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), menambah daftar panjang spesies Indonesia yang telah lenyap.
-
Kenapa orang sholat taubat? Sholat taubat adalah ibadah untuk membersihkan jiwa dan menghapus dosa. Dalam perjalanan hidup yang penuh liku dan ujian, manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Namun, kebijaksanaan Allah yang Maha Pengasih memberikan peluang untuk bertaubat, sebuah tindakan yang tidak hanya membersihkan hati, tetapi juga mendekatkan diri kepada-Nya.