2 Hari jelang valentine, penjualan kondom di Samarinda meningkat
Kebanyakan yang beli anak usia remaja dan kalangan mahasiswa.
Dua hari menjelang hari Valentine, penjualan kondom di Kota Samarinda, Kalimantan Timur laris manis. Di sejumlah apotek dan toko obat, dalam beberapa hari terakhir, penjual sempat kehabisan stok kondom.
Penelusuran merdeka.com, Jumat (12/2) siang di beberapa toko obat dan apotek, penjualan kondom meningkat. Meski belum dipastikan tujuan penggunaan dan kalangan penggunanya, namun yang membeli alat kontrasepsi itu, umumnya anak usia remaja dan kalangan mahasiswa.
"Beberapa hari terakhir ini, (penjualan kondom) memang meningkat ya. Tidak tahu, apakah ada kaitannya dengan jelang Valentine atau tidak. Yang beli kebanyakan anak remaja, juga kira-kira anak mahasiswa," kata Ardianto (35), salah seorang pegawai apotek di kawasan Sempaja, kepada merdeka.com, Jumat (12/2).
Namun demikian, menurut Ardianto, peningkatan penjualan kondom itu bukanlah hal baru, terlebih lagi menjelang perayaan hari Valentine, yang bukan budaya orang Indonesia.
"Tahun (2015) kemarin juga jelang Valentine, juga ada peningkatan. Pas hari Valentine, kok makin banyak yang beli. Sehari bisa laku sampai 10 kondom," ujar Ardianto heran.
Tidak jauh berbeda dengan keterangan yang disampaikan karyawan toko obat di kawasan Sungai Pinang Luar, Ferdi Fajrian. Menurut dia, dua hari terakhir ini memang anak remaja hingga usia mahasiswa, tidak sedikit yang membeli alat kontrasepsi itu, yang dijual mulai harga Rp 25 ribu.
"Awalnya malu-malu. Tapi ujung-ujungnya nanya ada kondom. Kita sempat habis stok, kita pesan lagi dari distributor. Ada juga yang beli orang dewasa, tapi ternyata di luar toko, diserahkan ke anak-anak remaja," ungkap Ferdi.
Ferdi mengaku tidak bisa melarang pembelian kondom, meski yang membeli kalangan remaja sekalipun. Dia hanya berharap, penggunaan kondom tidak salah sasaran. Meski memang, penjualan kondom yang meningkat ini, tidak bisa digeneralisir, bahwa seks bebas di Samarinda semakin marak.
"Apapun itu, mau momen Valentine atau tidak, janganlah berperilaku seks bebas tanpa ikatan resmi pernikahan," imbuh Ferdi.