2 Ibu Hamil di Dusun Jember Ditandu ke Puskesmas, 1 Meninggal dengan Bayi Selamat
Pemangku jabatan (Pj) Kepala Desa Mulyorejo, Dedeh Sugianto membenarkan dua video itu terjadi di wilayahnya. Peristiwa itu terjadi pada dua ibu hamil di hari yang berbeda dan dusun yang berbeda. Nasib yang dialami dua ibu hamil itu juga berbeda.
Dua video beredar di media sosial yang menggambarkan seorang ibu hamil harus ditandu beberapa orang. Ibu hamil tersebut harus ditandu karena dalam kondisi hamil besar dan akan melahirkan.
Belasan warga nampak menggotongnya melewati jalanan yang terjal. Di dua video tersebut, tertera keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di Desa Mulyorejo, salah satu desa terluas sekaligus paling terpencil yang ada di kaki gunung di Kecamatan Silo, Jember.
-
Kapan cerita ini terjadi? Pada suatu pemilu, seorang calon kandidat datang ke desa untuk kampanye.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan cerita anekdot 'Terkena Setrika' terjadi? Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan cerita lucu 2 kalimat ini bisa dibaca? Membaca cerita lucu 2 kalimat bisa menemani kalian di saat merasa kalut.
Pemangku jabatan (Pj) Kepala Desa Mulyorejo, Dedeh Sugianto membenarkan dua video itu terjadi di wilayahnya. Peristiwa itu terjadi pada dua ibu hamil di hari yang berbeda dan dusun yang berbeda. Nasib yang dialami dua ibu hamil itu juga berbeda.
Dedeh menjelaskan dalam video pertama itu terjadi pada Selasa (21/9) sekitar pukul 07.00 WIB. Ibu dalam video itu bernama Rosida Sari.
"Beliau bernama bu Rosida Sari, warga Dusun Baban Tengah," ujar Dedeh saat dikonfirmasi merdeka.com.
Dia mengatakan, sebenarnya terdapat jembatan penghubung antara rumah Rosida dengan akses menuju Puskesmas Silo 2. Namun jembatan itu sedang direnovasi.
"Tapi jembatan yang ada di kawasan perkebunan itu sedang direnovasi. Ada sih jalan alternatif, tetapi rusak karena hujan sehingga tidak bisa dilewati,” tutur Dedeh.
Karena itu, lanjut Dedeh, keluarga dan para tetangga harus menandu ibu hamil yang tampak lemas itu, agar bisa menuruni lereng kaki gunung. “Di bawah sudah stand by mobil ambulan untuk membawanya ke puskesmas,” papar Dedeh.
Rosida Sari akhirnya bisa melahirkan bayi laki-laki, dengan kondisi keduanya selamat. Namun, berbeda dengan ibu hamil yang ada di video kedua. Dedeh mengaku tidak tahu pasti nama ibu hamil bernasib malang tersebut. Kejadian itu terjadi pada Senin (20/9) kemarin.
"Dia warga Dusun Baban Timur. Di sana, memang lokasi atau medannya sangat ekstrim. Jangankan mobil, motor saja susah lewat,” tutur Dedeh.
Tekstur tanah di sejumlah titik yang ada di Desa Mulyorejo, termasuk Dusun Baban Timur, dikenal sulit dilewati kendaraan. Hanya motor roda dua jenis off-road yang bisa melaluinya. Karena itu, sejak jauh-jauh hari, bidan desa setempat sudah mewanti-wanti kepada keluarga sang ibu hamil itu. Yakni agar ibu hamil sudah di bawa ke puskesmas sejak beberapa hari sebelum hari perkiraan lahir (HPL).
"Tapi tidak dilaksanakan. Entah mungkin karena takut Corona atau karena terlalu jauh,” jelas Dedeh.
Nahas, saat melahirkan, ibu hamil warga Dusun Baban Timur itu mengalami masalah. Ari-arinya tertinggal di dalam janin, meski sang bayi sudah berhasil lahir. Dalam kondisi kritis, akhirnya pihak keluarga menghubungi perangkat desa.
"Dibawa bersama-sama ke puskesmas. Bayinya alhamdulillah tertolong, tetapi nyawa si ibu tidak tertolong karena sudah cukup lama (proses sampai ke puskesmas),” pungkas Dedeh.
Baca juga:
Pengungsi Afghanistan Melahirkan dalam Pesawat di Atas Ketinggian 30.000 Kaki
Tak Hanya Sembako, Pemerintah Berencana Terapkan PPN untuk Jasa Persalinan
Ibu Hamil Kontraksi di Pinggir Jalan, Polisi Bantu Bawa ke Rumah Sakit
Warga Depok Bebas Biaya Persalinan pada 27 April 2021, Ini Syaratnya
Gubernur Edy Rahmayadi: Angka Kematian Ibu di Sumut Masih Tinggi
Dua Polisi di NTT Bantu Ibu Melahirkan dalam Mobil Dinas