2 Pelajar Sukabumi yang hilang ternyata nginap di rumah temannya
Saat dikejar pelajar, keduanya ternyata tidak ikut menceburkan diri ke Sungai Cimahi seperti empat temannya yang tewas.
2 Pelajar SMK Negeri I Cibadak yang sempat hilang setelah tiga hari tidak pulang ke rumahnya pascapencegatan yang dilakukan pelajar dari SMK swasta lain di Desa Karangtengah, ditemukan selamat. Keduanya ternyata tidak ikut menceburkan diri ke Sungai Cimahi seperti empat temannya yang tewas.
"Keduanya sudah pulang ke rumahnya masing yakni Ismatullah dan M Ramdani, diduga mereka tidak pulang karena takut dicegat kembali oleh oknum pelajar dari SMK swasta tersebut, sehingga menumpang di rumah rekannya," kata Guru Bidang Kesiswaan SMKN Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Idris seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/11).
Menurut Idris, sehingga sampai saat ini seluruh pelajar yang menjadi korban pencegatan pada Sabtu (9/11) tersebut sudah ditemukan empat di antaranya tewas karena tenggelam di Sungai Cimahi saat mencoba menghindari serangan dari pelajar yakni Muhamad Rizki Fadilah, Dimas Faizi Akbar, Indrianto dan Randika Febriansyah.
Awalnya, pihak sekolah menduga dua pelajar itu juga ikut menjadi korban tenggelam dan terseret arus sungai karena sejak Sabtu lalu mereka tidak ada kabarnya. Namun, Senin, 11/11 malam pihak keluarga mereka melaporkan bahwa Ismatullah dan Ramdani sudah pulang dalam keadaan selamat.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya tengah bermusyawarah di Kantor Camat Cibadak, baik dengan pihak muspika dan sekolah yang bersangkutan. Untuk langkah selanjutnya pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian, tetapi yang jelas oknum yang bertanggung jawab harus diberikan hukuman.
"Kami meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus ini dan mencari solusi agar kasus ini tidak terulang kembali," tambahnya.
Sementara, Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya terus menyelidiki kasus ini dan mengungkap siapa oknum di balik peristiwa ini. Bahkan, kepolisian akan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku yang menyebabkan terjadinya peristiwa ini.
"Walaupun kasus ini bukan murni tawuran, tetapi kami tetap mencari siapa oknum yang terlibat pada peristiwa tersebut dan kami pun sudah memeriksa puluhan saksi untuk dimintai keterangannya," kata Asep.