20 Kecamatan di Sragen Rawan Diterjang Angin Kencang
api yang perlu diwaspadai wilayah Sragen bagian barat, seperti Kalijambe, Gemolong, Miri dan Sumberlawang
Sekitar 20 kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berpotensi diterjang angin kencang. Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerahnya (BPBD) Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono, Sabtu (4/1).
Menurut dia, 20 kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Gemolong, Gesi, Gondang, Jenar, Kalijambe, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Miri, Mondokan, Ngrampal, Plupuh, Sambirejo, Sambung Macan, Sidoharjo, Sragen, Sukodono, Sumberlawang, Tangen dan Tanon.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Kapan angin puting beliung biasanya terjadi? Angin puting beliung atau tornado dapat terjadi di daerah yang memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrem, terutama selama musim semi dan panas.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
"Ada 20 kecamatan di wilayah kita. Tapi yang perlu diwaspadai wilayah Sragen bagian barat, seperti Kalijambe, Gemolong, Miri dan Sumberlawang," katanya.
Sugeng menerangkan, di ke empat wilayah tersebut tidak ada pemecah angin. Baik bangunan besar, gunung dan lainnya. Sehingga, angin yang berhembus tak bisa dikendalikan. Untuk itu ia minta masyarakat agar melakukan antisipasi.
Antisipasi lainnya dilakukan antara lain dengan mendirikan posko bersama di Mako BPBD Sragen. Posko tersebut, lanjut dia, akan disiagakan selama 24 jam.
"Posko bersama sudah dioperasikan sejak dua hari lalu. Ikut bergabung dari relawan, Palang Merah Indonesia (PMI), kepolisian dan TNI," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan LPJ, posko bersama tersebut juga digunakan untuk memudahkan koordinasi ketika terjadi bencana," katanya.
(mdk/fik)