20 Mortir Aktif Sisa Perang Dunia II Ditemukan di Bangka Belitung
Mortir ini diduga berasal dari sisa kapal Perang Dunia II yang tenggelam di wilayah perairan Pulau Belitung.
Personel Batalyon B Satbrimob Polda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengevakuasi temuan sebanyak 20 buah mortir yang diduga sisa Perang Dunia II masih aktif di lokasi tempat pengepul barang bekas di jalan Pasir Putih, Desa Air Raya, Tanjung Pandan, Sabtu (8/4) malam.
"Untuk sementara mortir ini akan kami amankan terlebih dahulu bersama Polres Belitung, karena ini dalam lingkungan masyarakat jadi kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Komandan Kompi Batalyon B Satbrimob Polda Babel, IPTU Yudi Firmansyah di Tanjung Pandan dilansir Antara, Minggu (9/4).
-
Apa yang terjadi di Peristiwa Tanjung Morawa? Peristiwa Tanjung Morawa menjadi salah satu tragedi paling berdarah di Indonesia dan runtuhnya Kabinet Wilopo pada saat itu.
-
Di mana Pulau Tanjung Pandan berada? Tempat wisata ini berada di provinsi Bangka Belitung.
-
Apa yang ditemukan mati di pantai Purworejo? Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
-
Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat merupakan apa? Benteng Bukit Kursi menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah Kerajaan Melayu di Pulau Sumatra.
-
Di mana Pantai Tenda Biru berada? Ada destinasi pantai indah di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi itu bernama Pantai Tenda Biru.
-
Dimana letak Pantai Ujung Piring yang menawarkan pemandangan matahari terbenam? Pesisir pantai utara di sepanjang wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menawarkan keindahan yang belum diketahui banyak orang. Salah satu keindahan itu adalah Pantai Ujung Piring.
Dirinya berkeyakinan sebanyak 20 buah mortir sisa Perang Dunia II tersebut masih dalam keadaan aktif. "Kami meyakini mortir ini dalam keadaan aktif," ujarnya.
Dia menjelaskan, mortir ini diduga berasal dari sisa kapal Perang Dunia II yang tenggelam di wilayah perairan Pulau Belitung.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak mendekat ke lokasi penemuan mortir guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami minta masyarakat tidak datang ke lokasi, karena ini daerah berbahaya dan ada penemuan mortir yang diduga aktif," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Satbrimob Polda Babel di Pangkal Pinang sebagai langkah lebih lanjut setelah 20 buah mortir tersebut dievakuasi.
"Saya masih berkoordinasi dengan Satbrimob di Pangkal Pinang," ujarnya.
Saat ini, lokasi penemuan mortir tersebut telah dipasang garis polisi dan mendapatkan penjagaan dari personel Batalyon B Satbrimob Polda Babel.
Ia mengimbau bagi para nelayan atau masyarakat yang menemukan mortir di laut agar tidak mengangkatnya ke daratan.
"Jadi kami imbau bagi masyarakat yang menemukan mortir sisa Perang Dunia II di laut jangan diangkat karena dinilai akan membahayakan," katanya.
Sementara itu, pengepul barang bekas, Ataqwa mengatakan dirinya mendapatkan 20 buah mortir tersebut dari seseorang di Desa Selat Nasik.
"Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya kemudian saya beli," katanya.
Ia menambahkan berdasarkan keterangan penjualnya 20 buah mortir tersebut ditemukan ketika sedang menyelam mencari Teripang di perairan Pulau Sumedang, Membalong.
"Katanya dapat saat menyelam di dasar laut kemudian diangkat dan di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," ujarnya.
(mdk/ray)