20 Narapidana di Lapas Parigi Positif Gunakan Narkoba
Otoritas Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menemukan 20 narapidana positif menggunakan narkoba. Hal itu diketahui dari inspeksi mendadak yang digelar pekan lalu.
Otoritas Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menemukan 20 narapidana positif menggunakan narkoba. Hal itu diketahui dari inspeksi mendadak yang digelar pekan lalu.
"Dari 90 orang yang menjalani tes urine sebagai sampel, 20 orang dinyatakan positif narkoba jenis sabu-sabu," kata Pelaksana Harian Kepala Lapas Kelas III Parigi Idris P Paserang yang ditemui di Parigi, Rabu (17/11).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
Ia menjelaskan, temuan puluhan napi terlibat narkoba itu hasil dari sidak yang dilaksanakan secara rutin sebagaimana program Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulteng.
Idris menduga narkoba masuk ke Lapas Parigi pascakerusuhan pada Oktober lalu. Sempat terjadi kelonggaran pembesuk.
"Dua kecurigaan kami, kelonggaran pascakerusuhan, dan peredaran barang milik dua tahanan narkoba yang telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan," ujar Idris.
Saat ini, pihaknya telah memisahkan puluhan tahanan tersebut ke blok khusus sebagai bagian dari karantina. Mereka ditempatkan di dua kamar, atau masing-masing 10 orang.
Rencananya, napi yang terlibat penggunaan narkoba di dalam lapas akan dipindahkan atau mutasi ke sejumlah lapas yang ada di Sulteng. Langkah ini untuk menghindari interaksi di antara mereka.
"Kami sudah mengingatkan pembesuk agar tidak membawa barang titipan dari orang yang tidak dikenal atau barang yang dilarang, berupa telepon genggam dan sebagainya . Bila keluarga maupun kerabat tetap nekat, tentunya kami mengambil langkah tegas bekerja sama dengan kepolisian," tegas Idris.
Idris memaparkan 90 napi yang menjalani tes urine rata-rata merupakan tahanan narkoba.Saat ini kondisi kapasitas Lapas Parigi saat ini sudah overload dengan jumlah penghuni sekitar 200 lebih tahanan. Sementara alat tes urine dikirim dari Kemenkumham hanya berjumlah 190 set, sehingga tidak seluruh napi diambil sampel urinenya.
"Kami terus melakukan upaya pembenahan, hal ini guna memutus rantai jaringan peredaran narkoba. Kami tidak ingin lapas menjadi tempat peredaran masif barang terlarang, sehingga deteksi dini harus rutin dilaksanakan," sebut Idris seperti dilansir Antara.
Baca juga:
838 Tersangka Narkotika Ditangkap di Bali sejak Awal Tahun, Kasus Ganja Mendominasi
Beredar Video Napi Pesta Narkoba di Lapas Banyuasin Sumsel
Peredaran Narkoba di Badung Terbongkar, Dikendalikan dari Lapas Kerobokan
Napi di Lapas Meulaboh Kendalikan 3 Kurir Edarkan 158 Kg Ganja
Untuk Memikat Pelanggan, Pengedar Narkoba Sediakan Diskotek Mini di Rumah
Polisi Tangkap Bandar Narkoba di Jayapura Papua
Bandar Sabu di Palembang Divonis 14 Tahun Penjara