2.019 KK Mengungsi akibat Bencana di NTT
Sekurangnya 117 orang meninggal dunia, 76 orang hilang, dan 146 orang luka-luka akibat banjir bandang, banjir, dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 2.019 KK atau 8.424 jiwa dilaporkan mengungsi dan 1.083 KK atau 2.683 jiwa terdampak bencana ini.
Sekurangnya 117 orang meninggal dunia, 76 orang hilang, dan 146 orang luka-luka akibat banjir bandang, banjir, dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 2.019 KK atau 8.424 jiwa dilaporkan mengungsi dan 1.083 KK atau 2.683 jiwa terdampak bencana ini.
Data itu dipaparkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers daring, Selasa (6/4). Dia juga merinci data kerusakan akibat bencana itu.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Benteng Klingker Fort Banjoenjapa itu apa? Benteng ini disebut Fort Banjoenjapa yang artinya “Jamur yang melingkar” memiliki keindahan arsitektur dengan gaya militer Prancis. Benteng ini memiliki tiga lantai, dengan kondisi lantai tiga sudah hancur.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi banjir di kawasan Kampung Lebak? “Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
"Kerugian materil rumah rusak berat 434 unit, rumah rusak sedang 188 unit, rumah rusak ringan 110 unit, rumah terdampak 1.992 unit, fasum terdampak 84 unit, fasum rusak berat 44 unit dan rusak ringan 1 unit," jelas Doni.
Sebelumnya Doni juga menjelaskan jumlah korban jiwa dan yang masih hilang berdasarkan laporan dari kabupaten/kota di NTT hingga Selasa (6/4) pukul 21.00 Wita. "Secara keseluruhan, jasad yang sudah ditemukan atau meninggal dunia sebanyak 117 orang," katanya.
Dia merinci, 60 korban meninggal ditemukan di Flores Timur, 28 orang di Lembata, 21 orang di Alor dan 1 orang di Ende, 1 orang di Kabupaten Kupang 1, 1 orang di Kota Kupang, 2 orang di Sabu Raijua, dan 3 orang di Malaka.
Sementara itu, 76 orang masih dinyatakan hilang dan 146 mengalami luka-luka. Sebanyak 23 korban luka-luka dilaporkan di Flores Timur, 98 orang di Lembata, 1 orang di Ngada, dan 25 orang di Alor.
Sebagai informasi, bencana alam di NTT dipicu siklon tropis Seroja. Bibit siklon teridentifikasi di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2021. Bencana alam ini berdampak pada 12 kabupaten dan kota di NTT, yakni: Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Ende, Sumba Barat, dan Kota Kupang.
Baca juga:
Pencarian Korban Bencana NTT Terkendala Peralatan
Update Bencana NTT: 117 Orang Meninggal Dunia, 76 Masih Hilang
PLN Kerahkan 413 Personil Pulihkan Listrik di NTT
Bupati Sumba Timur: Bendungan Kambaniru Jebol, Kondisinya Rusak Berat
Bantu Korban Banjir, 75 Personel Brimob Polda Jatim Dikirim ke NTT