21 Kali Beraksi, Komplotan Jambret Spesialis Turis di Bali Dibekuk Polisi
"Semuanya ini, adalah residivis dengan kasus yang sama (Jambret) dan mereka sudah beraksi sejak bulan Januari (2019)," ujar Kapolresta.
Tim gabungan kepolisian Polresta Denpasar, Satgas CTOC Polda Bali dan Polsek Kuta meringkus komplotan jambret spesialis turis yang berada di wilayah Kuta, Bali.
Para komplotan tersebut ada 5 orang, 3 orang jambret dan 2 orang penadah, yang bernama Mohammad Amin Sanaei (20) alias Agus, I Komang Tambun (20) I Komang Devayana (21) alias Mang Pong, Slamet Rianto (22) dan Yanto Susilo (31).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Dimana letak Desa Bedulu, pusat peradaban Bali di masa silam? Desa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
"Kami berhasil mengungkap kasus pencurian atau jambret yang sudah beraksi di 21 TKP di wilayah Kuta dan Kuta Utara," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan, di Mapolsek Kuta, Bali, Kamis (23/5).
Para komplotan jambret ini, ditangkap di tempat yang berbeda oleh tim gabungan. Ke tiga jambret ini, Muhammad Amin Sanaei di Taman Griya Jimbaran Bali, Selasa (14/5) lalu, kemudian I Komang Tambun di Pemogan, Denpasar, dan I Komang Devayana di Karangasem, Bali Senin (6/5). Sementara, dua penadah yakni Selamet Rianto dan Yanto Susilo di tangkap di Jalan Imam Bonjol pada Rabu (15/5) lalu.
"Semuanya ini, adalah residivis dengan kasus yang sama (Jambret) dan mereka sudah beraksi sejak bulan Januari (2019)," ujar Kapolresta.
Dari para komplotan tersebut, diamankan barang bukti sebanyak 12 unit handphone berbagai merk hasil menjambret, 39 unit chasing handphone berbagai jenis dan 3 unit sepeda motor jenis N-Max, dan satu pasang plat nomor dan beberapa pakaian hasil kejahatan.
Kapolresta juga menjelaskan, untuk para korban yang sudah melaporkan ke Polsek Kuta adalah Tod Daniel Aston asal Australia, Ashley Marie Ginter asal Australia dan Eugene Aathar asal Singapura dan beberapa korban warga asing lainnya.
"Mereka ini satu jaringan, dan yang menjambret warga Singapura yang sempat viral beberapa waktu yang lalu juga mereka. Target mereka adalah warga asing," jelas Kapolresta.
Kapolresta juga menjelaskan, untuk modusnya yang mereka lakukan adalah memonitor para wisatawan asing yang berada di wilayah Kuta dan Kuta Utara.
Saat para wisatawan asing lengah, sambil membawa sepeda motor dan handphone, kemudian melihat google Map atau whatsApp mereka langsung mendekati dan menjambretnya dengan ditarik atau dirampas. Sehingga, korban jatuh dan juga terluka.
"Sasarannya para tamu, mereka beraksi bisa siang dan pagi dini hari. Mereka itu memonitor para wisatawan dan langsung menarik atau dirampas," kata Kapolresta.
Untuk hasil menjambretnya dijual ke penadah seusai harga merk, ada yang Rp6 juta, dan juga ada yang ratusan ribu.
"Hasil kejahatan, dibuat foya-foya oleh mereka dan handphonenya dijual dengan sesuai merk kepada para penadah. Mereka, menjualnya secara personal," ujar Kapolresta.
Baca juga:
Kabur dari Lapas Tulungagung, Napi Pencuri Ditangkap usai Menjambret di Sidoarjo
Pertahankan Tas dari Penjambret, Guru SD di Samarinda Luka Parah Terempas di Aspal
Bikin Resah Warga Medan, Residivis Jambret Dibekuk Saat Tidur di Rumah
Polisi Bongkar Kasus Penjambretan Maut di Kuningan
Polisi Tembak Mati Jambret yang Tewaskan Mahasiswi di Jl Rasuna Said
Fakta-Fakta Mengerikan Jambret Gentayangan di Kuningan