3 Anggota KKB Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri, Polri Beri Pengamanan
ketiga anggota KKB sejauh ini tidak menjalani proses penahanan oleh aparat keamanan. Polri yakin mereka kooperatif dan tetap dalam pengawasan petugas.
Tiga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen menyerahkan diri pada 15 Mei 2021. Polri pun akan memberikan pengamanan atas keputusan yang diambil ketiganya.
"Jika dia menyerahkan diri, mungkin ada juga dong teman-temannya yang nggak suka, ya nggak kira-kira, kita harus sebagai WNI kita harus menjaga dia juga," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2021).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia diperingati? Pada tanggal 19 Mei setiap tahunnya, pemerintah Indonesia secara nasional memperingati Hari Korps Cacat Veteran Indonesia.
Menurut Ahmad, ketiganya sejauh ini tidak menjalani proses penahanan oleh aparat keamanan. Polri yakin mereka kooperatif dan tetap dalam pengawasan petugas.
"Tetap kita lakukan pengamanan dan pengawasan buat mereka. Kalau dugaannya seperti itu, kita harus tetap waspada, jadi ketika ada orang seperti itu, bukannya langsung percaya saja, tentu kita kewaspadaan tetap ada. kita lakukan pembinaan segala macam," jelas dia.
Dalam proses penyerahan diri, ketiganya juga menyerahkan senjatanya. Petugas sementara hanya melakukan pemeriksaan tanpa masuk ke proses penegakan hukum.
"Jadi intinya dia bukan ditahan, tetapi tetap aparat TNI Polri tetap melakukan pengamanan, dan pengawasan yang bersangkutan," Ahmad menandaskan.
Sebelumnya, tiga orang anak buah kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok teroris pimpinan Lekagak Telenggen menyerahkan diri ke satgas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) Yonif 715/MTL. Momen tersebut terjadi di kampung Tanah Merah, Kabupaten Puncak, Papua.
"Memang benar, Sabtu (15/5) tiga anggota KKB yang merupakan anak buah Lekagak Telenggen, telah menyerahkan diri," kata Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (16/5).
Kol CZI Suriastawa menambahkan tiga anggota KKB yang menyerahkan diri yakni YAW (34), MM (17) dan OM (41).
Dari laporan yang diterima terungkap, ketiganya memiliki peran yang berbeda. YAW terlibat kontak tembak di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.
Sementara MM bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat. Sedangkan OM sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.
Saat menyerahkan diri mereka juga membawa senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunisi SS2 dan sofgun, beberapa dokumen dan perlengkapan lainnya, seperti ransel, HP, dan lain-lain.
"Saat ini, ketiga teroris dan barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Nemangkawi untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut," tutur Kol CZI Suriastawa.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
Prada Ardi Gugur usai Diserang OTK di Yahukimo, Jenazah Dibawa ke NTT
Kronologi Dua Anggota TNI Diserang OTK di Yahukimo, Papua
Menko Polhukam: Pemerintah Memburu Para Teroris, Bukan Organisasi Papua.
Pemerintah Belum Pernah Berpikir Berlakukan Darurat Sipil-Militer di Papua
Menko Polhukam Mahfud Klaim Penanganan Konflik di Papua Cukup Berhasil