3 Anggota KPK Abal-Abal di Nias Selatan juga Mengaku Wartawan
Arnes Arisoca, Aliran Duha dan Saipul Ikhwan Tanjung, ditangkap Polres Nias Selatan di Sumatera Utara, karena terlibat dalam aksi pemerasan terhadap kepala desa (kades) dan kepala sekolah.
Arnes Arisoca, Aliran Duha dan Saipul Ikhwan Tanjung, ditangkap Polres Nias Selatan di Sumatera Utara, karena terlibat dalam aksi pemerasan terhadap kepala desa (kades) dan kepala sekolah. Kapolres Nias Selatan, AKBP Arke Furman Ambat mengatakan ketiga pelaku tersebut mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketiga pelaku itu pun berhasil mengelabui lima kepala sekolah dan dua kades.
"Dalam aksinya mereka mengaku anggota KPK dan Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Penggunaan Keuangan Negara (LSM P2KN) yang bertugas untuk audit investigasi dan pemantauan penggunaan keuangan negara," kata Arke dalam keterangannya, Senin (8/3).
-
Bagaimana Gumuk Pasir Tungtung Karang terbentuk? Mengutip Garut Update, gumuk pasir ini terbentuk secara alami sesuai arah angin. Ini semakin membuat kawasan tersebut menarik.
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di lepas pantai barat Swedia? Sebuah tim penelitian internasional yang dipimpin ahli arkeologi maritim Staffan von Arbin dari Universitas Gothenburg Swedia mengonfirmasi penemuan sebuah meriam dari abad ke-14.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo? Di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo terdapat makam-makam para wali dan ulama yang ternyata palsu.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa tindakan yang dilakukan oleh pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini? Pria di Gowa, Sulawesi Selatan, HL (60) sakit hati dan gelap mata karena istrinya Hj Nurwahidah menikah siri dengan seorang pemuda. Dia memerintahkan dua anaknya dibantu kerabatnya yang lain menghabisi Faisal Dg Rimo (22), suami baru perempuan itu.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
Lanjut Arke, tiga tersangka itu telah melakukan aksinya sejak November 2020. Sedikitnya, lima kepala sekolah dan dua kades di Nias Selatan menjadi korban pemerasan tiga pelaku tersebut. Adapun para korban mengalami kerugian dari Rp 500 ribu sampai Rp 6 juta.
"Dari para tersangka juga diamankan barang bukti uang sebesar Rp 4.350.000 diduga hasil pemerasan terhadap korban lainnya. Selain itu puluhan identitasi palsu untuk menakuti korbannya juga disita polisi," ujarnya.
"Polisi juga mengamankan satu rompi warna hitam yang terdapat tulisan Pers Divisi Hukum Mabes Polri Korwil Kepulauan Nias," Arke menambahkan.
Aksi pemerasan berawal saat tiga tersangka itu mendatangi kepala sekolah SD Negeri 075076 di Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumut, pada Selasa 2 Maret 2021. Namun aksi pemerasan yang direncanakan ketiga pelaku itu gagal karena salah satu korban bernama Yanihati Loy (kepala sekolah) mengusir mereka.
Tidak terima atas perlakuan Yanihati, para tersangka yang juga mengaku sebagai wartawan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nias Selatan. Para pelaku awalnya ingin mengadukan Yanihati karena menghalangi tugas jurnalistik. Namun laporan tersebut ditolak.
"Ternyata ketiga tersangka tidak dapat menunjukkan legalitasnya sebagai seorang Pers," ungkap Arke.
Karena curiga dengan gelagat tiga orang tersebut, kemudian polisi menghubungi Yanihati untuk mendapatkan informasi sebenarnya. Polisi pun mendapatkan informasi dari Yanihati bahwa tiga pelaku itu telah melakukan pemerasan.
"Yanihati lalu menerangkan bahwa tersangka bernama Aliran Duha meminta uang sebesar Rp 5 juta," pungkas Arka.
Baca juga:
Peras Pemilik SPBU di Sintang, 3 Wartawan Gadungan Jadi Tersangka
Tepergok Warga Curi Anjing Milik Kades di Cianjur, 3 Orang Mengaku Sebagai Wartawan
Ngaku Wartawan dan LSM, Tiga Pria Memeras Kepala Sekolah di Mamasa
Lakukan Pemerasan, 4 Polisi dan Wartawan Gadungan Ditangkap di Jakbar
Peras Manajer PTPN 3, 2 Pria Mengaku Wartawan di Serdang Bedagai Ditangkap
Ancam dan Peras Guru, 8 Wartawan Gadungan Diciduk