3 Hari PDAM ngadat, warga Palembang mandi pakai air isi ulang
Dalam dua hari, warga setidaknya sudah menukar 20 galon untuk memasak dan mandi.
Sejak tiga hari terakhir, warga Palembang menyerbu depot air isi ulang atau galon. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan air bersih setelah perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Musi Palembang tidak mendistribusikan air ke pelanggan.
Emi (29) warga Sekip Madang Palembang mengaku harus mengeluarkan uang lebih dari biasanya hanya untuk membeli air galon. Dua hari ini setidaknya sudah menukar 20 galon untuk memasak dan mandi.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Apa yang ditemukan saat penggalian jalur PDAM di Pandeglang? Sebuah selongsong baja berbentuk meriam ditemukan saat penggalian jalur PDAM kawasan Labuan, Pandeglang pada 1998 silam.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
"Kacau kalau begini terus, dua hari ini sudah 20 galon. Per galon empat ribu, berarti sudah 80 ribu cuma untuk air bersih," ungkapnya kepada merdeka.com, Rabu (25/2).
Kondisi serupa juga dialami Krisno Tejo (40), warga Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning. Tejo mengaku terpaksa membeli air isi ulang karena air bersih di penampungannya tak lagi berisi.
"Mau tak mau beli galon, dari pada tak bisa mandi. Apalagi ada bayi yang memang perlu banyak pakai air," kata dia.
Banyaknya warga Palembang yang menyerbu air isi ulang membuat pemilik usaha galon meraup untung. Suseno (36), pemilik usaha air isi ulang di kawasan Rawa Jaya Palembang mengatakan, di hari biasanya tak lebih dari 50 galon yang dijualnya. Tetapi kini naik hingga tiga kali lipat.
"Lumayan untungnya. Kalo hari biasa tidak terlalu banyak, tapi sekarang banyak yang beli," ujarnya.
(mdk/hhw)