3 Penipu jamin calon siswa lulus Polri asal transfer Rp 85 juta
Atas perbuatannya, kini ketiga pelaku sudah ditahan di sel Mapolda NTT, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Tiga orang warga Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan dibekuk aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, karena mencatut nama Mabes Polri untuk menipu calon siswa polri tahun 2018.
Ketiga pelaku ini punya peran masing-masing ketika memperdayai calon korban mereka, melalui telepon seluler. Pelaku berinisial H berperan sebagai Kompol Harun dari Mabes Polri, MA sebagai kepala Biro SDM dan S berperan sebagai ketua panitia penerimaan calon siswa.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Keberadaan mereka diselidiki, lantaran polisi menerima laporan dari seorang pendaftar calon siswa bintara polri, atas nama Elkana Bait yang sudah terlanjur mengirim uang sebesar Rp 85 juta, melalui rekening bank dengan jaminan korban akan diluluskan menjadi anggota polisi.
Kasubdit I Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda NTT, Kompol Ampi Mesias Von Bulow mengatakan, Elkana Bait baru ingin mendaftar sebagai casis, namun karena kurang tinggi kemudian niat mendaftar tersebut dihentikan yang bersangkutan. Pada tanggal 7 dan 8 Mei 2018, Elkana Bait ditelpon oleh seseorang yang mengaku sebagai Kompol Harun, untuk mentransfer sejumlah uang, jika ingin lulus.
"Yang bersangkutan atas nama Elkana Bait baru mau mendaftar. Pada saat di Polres Kupang Kota, yang bersangkutan baru mau mendaftar, tinggi dari yang bersangkutan masih kurang 0,5 centi, sehingga maksud yang bersangkutan untuk mendaftar tidak jadi," jelasnya, Senin (11/6).
Kompol Ampi menambahkan, setelah ditransfer uang sebesar Rp 85 juta, Elkana Bait kemudian menghubungi kembali nomor handphone yang digunakan para pelaku, namun sudah tidak aktif. Merasa ditipu, korban pun membuat laporan polisi.
"Saat yang bersangkutan pulang, pada 7 mei 2018 dan tanggal 8 mei 2018 dihubungi via telpon yang mengaku sebagai Kompol Harun dari Mabes Polri, terkait ada informasi penambahan kuota sebanyak 10 casis, yang salah satunya ada nama dari Elkana Bait. Orang yang mengaku sebagai Kompol Harun ini kemudian meminta uang sebesar 85 juta, dan dikirim Elkana Bait sebanyak 3 kali," ujarnya.
Atas perbuatannya, kini ketiga pelaku sudah ditahan di sel Mapolda NTT, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga:
Mobil sewaan buat mudik digadaikan, Febriadi diciduk polisi
Gara-gara salah tulis nama, PNS ketahuan catut Kasatpol PP buat minta THR
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu pria kenalan di FB
Jadi penipu, residivis ini ngaku mampu loloskan calon mahasiswa ke UIN
Kakek 81 tahun di Sleman jadi korban gendam, duit pensiun Rp 2,5 juta ditukar kertas
Ketua Amphuri Ade Darmawan beberkan dugaan umrah fiktif Edy Rahmayadi
Gunakan identitas palsu, Johan sewa kamera lalu bawa kabur