3 Warga Sumut Mengungsi di Wamena, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus
"Untuk memindahkan (atau) mengevakuasi orang tidak semudah itu. Tapi kalau bantuan sudah kita siapkan," jelas Edy.
Tiga warga atau keluarga asal Tapanuli Utara (Taput), Sumut, turut menjadi korban dan terpaksa mengungsi akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Pemprov Sumut sudah membentuk tim khusus untuk penanganan mereka.
"Warga Sumut, khususnya orang Tapanuli Utara baru 3 orang (yang mengungsi akibat kerusuhan di Wamena)," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Selasa (1/9).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan upacara wisuda purnabakti Kemenkumham diadakan? Dalam periode 1 September 2022 - 1 Agustus 2023 tercatat 1.288 Pegawai pensiun yang tersebar pada Unit Utama, Kantor Wilayah, hingga Unit Pelaksana Teknis Kemenkumham.
-
Mengapa Wulan Guritno menggugat mantan kekasihnya, Sabda Ahessa? Gugatan perdata ini terkait dengan dana talangan renovasi rumah, mencapai ratusan juta rupiah. Wulan meminta pengembalian dana talangan dan mengajukan biaya ganti rugi serta denda.
-
Apa yang diperbaiki oleh Wawan Pramono di Karanganyar? Sejumlah ruas jalan di wilayahnya ia perbaiki. Di antaranya jalan Gedongan-Embarkasi dan Gawanan-Gagaksipat.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Dia mengatakan, pendataan warga Sumut sudah dilakukan. Yang sudah terdata di antaranya bermarga Silaen. "Dari Taput yang bermarga Silaen sekarang sudah kami angkat, sudah kami taruh di Rindam, posisinya di Danau Sentani," ucapnya.
Pemprov Sumut terus berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya dalam menangani warga Sumut yang menjadi korban kerusuhan di Wamena. Upaya yang dibahas termasuk evakuasi dan pemberian bantuan.
"Untuk memindahkan (atau) mengevakuasi orang tidak semudah itu. Tapi kalau bantuan sudah kita siapkan," jelas Edy.
Mantan Pangkostrad ini menyatakan satu di antara 3 warga Sumut memang minta pulang ke provinsi ini, sedangkan 2 lainnya hanya minta bantuan.
"Itu kan harus dikomunikasikan, kalau dibawa kemari (Sumut) mau dikemanakan? Kerja apa dia? Ada anaknya, kekmana sekolahnya? Tidak segampang itu. Banyak hal yang dipikirkan," sebutnya.
Sebelumnya, Edy menyatakan pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk menangani warga Sumut di Wamena. Mereka segera diberangkatkan ke Papua.
"Terkait peristiwa kerusuhan di Wamena, kita segera membentuk tim khusus untuk menangani warga Sumut. Tim ini berada di bawah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sumut," ujarnya.
Tim khusus ini akan menangani berbagai hal terkait warga Sumut di Papua, termasuk memberikan bantuan, melakukan pendataan, menabulasi kebutuhan, dan kemungkinan penanganan terbaik.
Edy juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi di Papua. Dia mengimbau agar warga Sumut tetap menjaga persatuan dan kesatuan. "Saya turut prihatin atas apa yang terjadi di Wamena, hal tersebut tidak kita inginkan. Kita menginginkan seluruh masyarakat di Indonesia tanpa kecuali bisa hidup berdampingan dengan harmonis," tegasnya.
Baca juga:
Pengungsi Wamena Mulai Terserang Penyakit ISPA dan Diare
Rusuh Wamena: Demi Hidup Erizal Pura-Pura Mati, Tapi Kehilangan Anak Istri
Polwan Hilangkan Trauma Anak Korban Kerusuhan Wamena
Kisah-Kisah Haru Warga Asli Wamena Coba Selamatkan Pendatang saat Rusuh
Tersangka Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 7 Orang
Ketua DPRD Desak Gubernur Banten Bantu Pemulangan Warga dari Papua