35 Titik Panas Muncul di Riau, Terindikasi Kebakaran Lahan
Titik panas di Provinsi Riau hari ini meningkat hingga 35 titik, sebelumnya hanya 8 titik. Peningkatan itu terindikasi dari kebakaran hutan dan lahan.
Titik panas di Provinsi Riau hari ini meningkat hingga 35 titik, sebelumnya hanya 8 titik. Peningkatan itu terindikasi dari kebakaran hutan dan lahan.
"Titik panas meningkat hari ini, karena pada hari sebelumnya hanya 8 titik, hari ini mencapai 35 titik," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG stasiun Pekanbaru, Marzuki, Sabtu (27/7).
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
Marzuki merincikan, 35 titik panas tersebut tersebar di empat Kabupaten yakni Pelalawan 23 titik, Siak 9 titik, Indragiri Hulu 1 titik dan Indragiri Hilir 2 titik. Dari jumlah tersebut, 24 titik di antaranya dipastikan adalah titik api karena memiliki level konfidence di atas 70 persen.
"Kalau untuk titik api, terdeteksi di 2 kabupaten yakni Pelalawan dan Siak," ucap Marzuki.
Dia menjelaskan, untuk di Pelalawan titik api berada di Kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 6 titik dan sisanya yakni 13 titik berada di Kecamatan Langgam. Sedangkan di Siak, titik api terdeteksi di Kecamatan Siak 2 titik dan Kecamatan Siak Sri Indrapura 3 titik.
BMKG terus mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di areal perusahaan kebun sawit, di Desa Srigemilang Kecamatan Koto Gasip Kabupaten Siak.
"Kita temukan lahan yang terbakar milik perusahaan sawit. Ada PT Wahana Sawit Indah, berbatasan dengan Sawit Makmur setelah itu PT Citra," ujar Kepala Daerah Operasi (Daops) Mangga Agni Kabupaten Siak, Ihsan Abdillah.
Ihsan menyebutkan, kendala di lapangan untuk menjinakkan si jago merah karena kekurangan air. Karena, meski sudah membuat sumber air, namun tidak mencukupi untuk pemadaman di lahan kebun sawit milik korporasi itu.
"Sudah kita buat 10 embung atau sumber air buatan dan juga sekat kanal. Namun tidak cukup," ucapnya.
Saat ini tim darat yang terdiri dari 40 personel terus berjibaku memadamkan api. "Dari TNI banyak, Polri juga ada, manggal agni, masyarakat peduli api dan BPBD terus berusaha menjinakkan api," kata Ihsan.
Sulitnya pemadaman kebakaran tersebut, membuat tim dari Kabupaten Siak meminta bantuan helikoper water bombing (bom air). "Hari ini Satgas Udara mulai ikut membantu dengan melakukan pemadaman dari udara," terangnya.
Ihsan menyebutkan, kebakaran tidak hanya di Kecamatan Kota Gasip tadi daerah lain di Siak juga terbakar. "Luas yang 20 hektar itu hanya du Koto Gasip saja, kebakaran juga ada di Kecamatan Dayun. Fokus kita masih di Koto Gasip dulu," ucapnya.
Baca juga:
Polda Riau Tetapkan 16 Tersangka Pembakar Hutan dan Lahan
2 Helikopter Padamkan Kebakaran 40 Hektare Lahan di Rokan Hilir
Bebas dari Kebakaran Hutan Lahan, 30 Desa di Riau Dapat Rp4,25 Miliar
Menteri LHK Sebut 736.589 Hektare Hutan Riau Dilepas untuk Rakyat
Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kebakaran Lahan PT TSM di Indragiri Hulu
Polda Riau Tetapkan 12 Tersangka Kebakaran Hutan dan Lahan