350 Tahun Perjanjian Breda, saat Pulau Rhun Banda ditukar dengan Manhattan
Perjanjian Breda merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Indonesia. Perjanjian yang diteken tahun 1667 antara Inggris, Belanda, Perancis dan Denmark–Norwegia tersebut berisi pertukaran Pulau Rhun, Kepulauan Banda dengan Manhattan, Amerika Serikat.
Perjanjian Breda merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Indonesia. Perjanjian yang diteken tahun 1667 antara Inggris, Belanda, Perancis dan Denmark–Norwegia tersebut berisi pertukaran Pulau Rhun atau Run, Kepulauan Banda dengan Manhattan, Amerika Serikat.
Peringatan Perjanjian Breda ke-350 kemarin digelar di Pulau Rhun, Maluku Tengah. Dihadiri Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Kedua perwakilan negara sahabat itu melakukan penandatanganan prasasti 350 tahun Treaty of Breda, oleh Joseph R. Donovan Jr, Menteri Susi Pudji Astuti, Sekda Maluku Hamin Bin Thahir dan Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleury.
Perjanjian Breda merupakan kesepakatan Belanda untuk melepaskan wilayah kekuasaannya di Nieuw Netherland, Amerika, atau saat ini dikenal sebagai Manhattan Island untuk ditukar dengan Pulau Rhun di Kepulauan Banda demi mempertahankan monopolinya atas perdagangan rempah dunia di abad ke-17.
Perjanjian tersebut merupakan penawaran pertukaran Pulau Rhun dan Pulau Manahattan, sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan ujung Sungai Hudson dan menjadi satu dari lima kota bagian yang membentuk New York, akibat perebutan sengit dan berdarah antara Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dan tentara Inggris pada awal abad ke-17 dipimpin Kapten Nathaniel Courthope.
Dubes Donovan merasa sangat terhormat dapat menginjakkan kaki di Pulau Rhun yang merupakan bagian dari sejarah masa lalu. "Ini sebuah kehormatan besar bagi saya dapat hadir di Pulau penuh kenangan akan perjuangan masa lalu dalam perebutan rempah-rempah dan mengubah peradaban dunia," katanya. Dikutip dari Antara.
Kepulaun Banda terutama Pulau Rhun memainkan peran sangat penting dalam sejarah dunia, di mana ratusan tahun lalu, mata seluruh dunia terarah kepada Pulau Rhun karena kakayaan rempah-rempahnya berupa pala.
"Anda semua memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, maupun sejarah bangsa-bangsa Eropa. Termasuk memainkan peran penting dalam sejarah pembentukan Negara Amerika Serikat," tandasnya.
Dubes Donovan mengungkapkan, dia bukan hanya menjadi Dubes AS untuk Indonesia, tetapi kehadirannya sekaligus sebagai bentuk asli dari New York.
"Jadi kota saya di negara bagian New York sama besarnya dengan Pulau Rhun. Kota saya pertama kali didirikan dan dibangun oleh orang Belanda. Kalau tidak ada Perjanjian Breda, maka kakek dan moyang saya tidak ada tempat tinggal di daerah bagian New York pada 350 tahun yang lalu," tandasnya.
Dia menegaskan, kehadirannya bersama Menteri Susi di Pulau Rhun bukan sekedar untuk melihat masa lalu, tetapi untuk menata masa depan.
Menurutnya, Pulau Rhun dan kepulauan Banda sebagaimana sejarah 350 tahun lalu, hingga hari ini tetap menjadi daerah dan wilayah yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan berharga baik rempah-rempah maupun potensi perikanan serta wisata bahari, budaya dan sejarah.
"Pulau Rhun dan wilayah Kepulauan Banda hingga saat ini tetap menjadi daerah kaya beragam potensi, tidak hanya rempah-rempah. Jika kekayaan alam ini tidak dirawat dan dijaga maka maka seluruh dunia akan berusaha mendapatkannya lagi," tegasnya.
Dia menambahkan, wilayah perairan Kepulauan Banda yang dihiasi ratusan terumbu karang alamiah dan masih terjaga keasliannya, air yang bersih serta aneka potensi ikan bernilai ekonomi tinggi dan menjadi incaran negara-negara di dunia, merupakan kekayaan yang sangat berharga dan tidak ternilai yang dimiliki masyarakat Banda.
"Saya doakan Kepulauan banda tetap bersinar dan terkenal seperti 350 tahun lalu. Jaga dan lestarikan kekayaan alam melimpah ini untuk kesejahteraan di masa mendatang," kata Donovan.