4 Bocah pengeroyok siswi SD hingga tewas diperiksa polisi
Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP Eryadi Yuswanto mengungkapkan, mereka diperiksa dari pukul 09.00 WIB hingga sekarang
Empat siswa kelas III SDN 14 Muara Enim, Sumatera Selatan, yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap teman sekelasnya, Jihan Salsabila (10) yang berujung tewas, diperiksa Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Muara Enim, Jumat (9/5). Mereka adalah berinisial AN, OS, DI dan AD.
Pemeriksaan 4 bocah itu didampingi anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Muara Enim, petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak Lahat, dan orang tua masing-masing.
Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP Eryadi Yuswanto mengungkapkan, mereka diperiksa sejak pukul 09.00 WIB hingga siang tadi di aula Mapolres Muara Enim.
"Ya, tadi keempat terlapor yang diduga pelaku sudah kita periksa. Mereka didampingi KPAID, Bapas Anak, dan orang tua," kata Eryadi, Jumat (9/5).
Setelah pemeriksaan itu, akan dilanjutkan gelar perkara kasus untuk menyimpulkan hasil-hasil pemeriksaan. "Nanti setelah gelar perkara baru ditentukan langkah berikutnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah memeriksa orang tua korban dan saksi-saksi. Diantaranya, orang yang memandikan korban, teman korban, guru, Kepala SDN 14 Muara Enim dan dokter RSUD HM Rabain Muara Enim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jihan Salsabila (10), tewas setelah dikeroyok empat teman sekelasnya. Jihan sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (30/4) sekitar pukul 09.15 WIB. Saat itu, kelas Jihan sedang jam istirahat pertama. Tak diketahui siapa yang memulai, tiba-tiba Jihan terlihat ditendang oleh empat teman laki-laki sekelasnya.
Akibat pengeroyokan itu, Jihan mengalami luka lebam di paha dan pinggang bagian kiri. Pada Sabtu (3/5), ibu korban Erma Suryani (35), mendatangi sekolah anaknya untuk memberitahukan anaknya sakit.
Kemudian, pada Minggu (4/5) sekitar pukul 23.00 WIB, kondisi korban semakin parah dan mulai tidak sadarkan diri. Korban dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UDG) RSUD Dr HM Rabain Muara Enim. Setelah beberapa jam dirawat, korban meninggal dunia Senin (5/5) sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca juga:
Kak Seto sebut penganiaya siswa SD terpengaruh keluarga dan film
Polisi telusuri kemungkinan pelaku lain dalam kasus Renggo
KPAI berharap kasus Renggo diselesaikan secara kekeluargaan
Dicopot Jokowi, Kepsek SDN 09 kembali jadi guru biasa
Orangtua siswi SD yang tewas dikeroyok lapor polisi
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.