4 Kecanggihan helikopter baru milik TNI AL, anti kapal selam
Dengan adanya Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam, laut Indonesia aman dari para musuh dan tentunya kedaulatan NKRI dapat terus terjaga.
Kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) baik darat, udara sampai laut tidak perlu diragukan lagi. Karena, saat ini, TNI sudah dibekali dengan persenjataan dan alutsista yang super canggih. Bahkan TNI baru saja menerima dua unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) untuk TNI AL.
Dengan adanya Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam, laut Indonesia aman dari para musuh dan tentunya kedaulatan NKRI dapat terus terjaga. Untuk itu, helikopter jenis tersebut dilengkapi dengan kemampuan yang luar biasa dengan segala kecanggihannya. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah kecanggihan Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam milik TNI-AL.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang memimpin pertemuan TNI dan pejuang Aljazair? Delegasi TNI bertemu Kolonel Houari Boumedienne, panglima perang perlawanan Aljazair.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Bodi ringan
Helikopter AS565 sangat ringan karena mempunyai bobot maksimum saat take off hanya 4,3 ton. Bodi helikopter merupakan kombinasi glass fibre yang diperkuat Nomex untuk menambah daya tahan dan sekaligus mengurangi berat helikopter.
Nomex juga dikenal sebagai bahan tahan api. Rotorhead dengan empat bilah baling-baling utama menggunakan bahan serat gelas Starflex. Posisi pilot juga ditingkatkan keamanannya dengan kursi yang dapat menahan tekanan gravitasi hingga 20 g.
Dapat terbang dalam kondisi cuaca apapun
AS565 Panther disokong dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apa pun, termasuk panas dan di ketinggian.
Kendali mesin digital dengan otoritas penuh memungkinkan starter mesin secara otomatis dan menjamin operasional mesin sesuai batas akselerasi, torque dan suhu. Panther dapat melakukan hovering hingga ketinggian 2.600 meter, bicara tentang kecepatan, Panther dapat melesat hingga 285 km per jam.
Mendeteksi keberadaan musuh lebih luas
Panther memiliki daya jangkau deteksi keberadaan kapal selam musuh yang lebih luas. Sebab, helikopter ini memiliki dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS).
HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mendeteksi keberadaan kapal selam dari jarak jauh. Khususnya dengan perangkat DS-100, dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dalam dan dangkal.
Dilengkapi dengan dua torpedo
Sebagai penghancur kapal selam, helikopter ini dilengkapi dengan dua torpedo. Jenis torpedo yang dapat dibawa adalah MK46 dari Amerika Serikat dapat menjadi bagian dari ASROC (Anti-Submarine ROCket) dan ranjau CAPTOR yang menggunakan sensor khusus yang akan melepaskan torpedo ketika mendeteksi musuh dan torpedo jenis A.244. Helikopter ini juga memiliki stabilitas yang baik untuk mendarat di atas kapal perang.
(mdk/esy)