4 Menteri kesayangan Pak Harto
Pada masa Pak Harto, banyak menteri yang terus dipertahankan dari satu periode ke periode berikutnya.
Selama menjadi presiden di era Orde Baru, Soeharto didampingi oleh enam wakil presiden. Selama itu pula, cukup banyak menteri-menteri kabinet pembangunan yang sudah diangkat Pak Harto.
Dulu pada masa Orde Baru jarang terjadi reshuffle kabinet. Banyak pula menteri yang terus dipertahankan dari satu periode ke periode berikutnya. Di antara begitu banyak menteri, ada beberapa menteri yang dikenal sebagai kesayangan Pak Harto. Berikut ini beberapa menteri kesayangan Pak Harto:
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
Widjojo Nitisastro
Widjojo Nitisastro dikenal sebagai ekonom handal yang menjadi arsitek ekonomi Orde Baru. Setelah menjadi dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Widjojo menjadi salah satu penasihat penting di bidang ekonomi hingga Pak Harto mundur pada 1998.
Dalam kabinet pembangunan, dia menjabat sebagai Kepala Bappenas periode 1967-1983. Pada 1971 menjabat sebagai menteri perencanaan pembangunan. Kemudian pada periode 1973-1983 mengemban tugas sebagai menteri koordinator bidang ekuin. Sebagai arsitek ekonomi, Widjojo Nitisastro mengenalkan istilah garis besar haluan negara sebagai panduan pembangunan ekonomi Orde Baru. Majalah Newsweek menyebutnya sebagai "orang yang tak diragukan lagi memiliki dampak individual
terbesar dalam perekonomian Indonesia."
Harmoko
13 Maret 1983 atau lebih beberapa hari dari 30 tahun lalu akan selalu diingat oleh Harmoko. Hari itu, dia dipanggil dan ditanya kesiapannya untuk memimpin Departemen Penerangan. Harmoko menyatakan sanggup dan sejak itu pula dia diangkat menjadi menteri penerangan Kabinet Pembangunan IV.
Harmoko menjabat sebagai menteri penerangan selama tiga periode kabinet pembangunan yaitu Kabinet Pembangunan IV (1983-1998), Kabinet Pembangunan V (1998-1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993-1997). Pada saat menjadi menteri penerangan, Harmoko yang mempopulerkan istilah safari Ramadan, kelompencapir dan juga temu kader.
Harmoko diakrabi oleh pemirsa televisi pada era Orde Baru, biasanya muncul setelah siaran berita untuk menjelaskan kepada publik tentang hasil-hasil sidang kabinet. Begitu dipercayanya Harmoko, dia pun sempat menjabat sebagai Ketua Umum Golkar. Harmoko diketahui kerap menemani Pak Harto dalam berbagai kesempatan menjalani hobi memancing.
Harmoko pula yang mengusulkan Pak Harto untuk kembali menjadi presiden pada periode 1998-2003. Namun kemudian, mahasiswa dan rakyat menolak hingga pemerintahan Pak Harto jatuh pada 1998.
BJ Habibie
BJ Habibie adalah pakar pesawat terbang lulusan Jerman yang kemudian dipanggil pulang oleh Pak Harto untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. BJ Habibi menjabat sebagai menteri negara riset dan teknologi yang pertama pada tahun 1978. Jabatan Habibie sebagai menristek terus dipertahankan hingga empat periode kabinet Pembangunan. Terakhir Habibir menjabat sebagai menristek pada 1998 atau total selama 20 tahun sebelum akhirnya menjadi wakil presiden dan naik sebagai presiden menggantikan Pak Harto.
Salah satu warisan BJ Habibie dalam pengembangan iptek adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). BJ Habibie juga dikenal sebagai sosok yang mengembangkan industri dirgantara nasional.
Kedekatan Pak Harto dengan Habibie dibuktikan keseriusan Pak Harto untuk mengawal proyek kebanggaan dirgantara Indonesia yaitu pesawat N-250. Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto hadir di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada penerbangan pertama peswat itu 10 Agustus 1995.
Sutami
Sutami tidak hanya menteri kesayangan Bung Karno. Sutami juga menteri yang sangat diperhatikan oleh Pak Harto.
Sutami menjabat sebagai menteri pekerjaan umum sejak Kabinet Dwikora. Dia menjabat sejak tahun 1965 hingga 1978. Di bawah pengawasannya, proyek raksasa seperti Gedung DPR, Jembatan Semanggi dan Waduk Jatiluhur, dibangun. Sutami pula yang memimpin proyek pembangunan Bandara Ngurah Rai.
Sutami adalah menteri yang sangat bersahaja. Soeharto kerap menjenguk Sutami saat sakit. Soeharto pula yang meminta Sutami mau berobat ke luar negeri.
Hal ini menunjukkan Sutami bekerja bukan untuk golongan tertentu. Bukan untuk satu presiden atau satu rezim saja. Sutami bekerja untuk bangsa dan rakyat Indonesia.
Sutami menginggal dunia 13 November 1980 pada umur 52 tahun. Dia menderita sakit lever, diduga karena terlalu sibuk bekerja tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.
Tanggal 16 Desember 1981, Presiden Soeharto meresmikan bendungan Karangkates. Soeharto membacakan pidato penghormatannya untuk Sutami. Dia pun memberi nama bendungan Karangkates sebagai nama bendungan Sutami.
"Untuk menjadikan nama beliau, untuk menyatakan rasa terima kasih Bangsa Indonesia kepada salah satu putranya yang berjasa, maka pada kesempatan ini saya umumkan dan saya resmikan nama bagi bendungan dan PLTA Karangkates dengan nama bendungan dan PLTA Prof. Dr. Ir Sutami," demikian pidato Pak Harto saat peresmian bendungan itu.
Baca juga:
4 Jenderal kepercayaan Presiden Soeharto
6 Jenderal berani tantang kediktatoran Soeharto
Kisah awal Soeharto dapat penghargaan Bapak Pembangunan
5 Cerita Malaysia hormati Presiden Soeharto
Kisah Soeharto beri pengamen kerja karena sering hormat
Soeharto jawab isu punya selir bintang film
5 Kesederhanaan Soeharto soal pakaian sampai pengawalan
Cerita Presiden Soeharto, pengamen dan koruptor
Kisah Soeharto ditahan pasukan Siliwangi karena diduga PKI
5 Kisah menarik blusukan Soeharto
5 Prinsip hidup kunci sukses Soeharto