4 Pahlawan Kemanusiaan 2018, Korbankan Nyawa Demi Tolong Orang Lain
Apa yang mereka lakukan melampaui panggilan tugas. Yang mereka korbankan adalah hal terbaik yang dipunyai manusia. Kehidupan itu sendiri.
So that others may live, atau agar yang lain dapat hidup. Itulah semboyan tim elite penyelamat dunia. Selama 2018, bencana silih berganti terjadi di Indonesia merenggut ribuan korban jiwa. Dari sudut-sudut penugasan, terselip kisah heroik manusia yang rela berkorban nyawa untuk yang lain.
Apa yang mereka lakukan melampaui panggilan tugas. Yang mereka korbankan adalah hal terbaik yang dipunyai manusia. Kehidupan itu sendiri.
-
Kapan Gempi merayakan ulang tahunnya? Gempi udah genap 8 tahun, kayaknya dia udah ngerti banget sama ortunya.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Kamari merayakan ulang tahunnya? Terdapat kastil balon serta berbagai permainan lainnya yang menambah keseruan dalam perayaan ulang tahun pertama Kamari itu.
Sedikitnya ada empat orang yang layak disebut sebagai pahlawan kemanusiaan tahun 2018 di Indonesia. Inilah sosok mereka:
Anthonius Gunawan Agung
Anthonius Gunawan Agung adalah personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie tanggal 28 September 2018 lalu. Sebelum gempa terjadi, Agung sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Agung telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.
Personel AirNav lainnya segera turun saat gempa terjadi. Namun Agung belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Dia menunggu pesawat Batik hingga lepas landas dengan selamat. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Dia akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower lantai 4, akibatnya mengalami patah kaki.
Personel AirNav di Palu membawa Agung ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Agung menghembuskan nafas terakhirnya sebelum helikopter sampai.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia memberikan kenaikan pangkat luar biasa dua tingkat atas jasa Agung.
Syachrul Anto
Syachrul Anto, seorang penyelam yang meninggal dunia dalam misi kemanusiaan mengevakuasi Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dia gugur karena dekompresi pada 22 November 2018 lalu.
Komandan Tim SAR Kolonel Laut (P) Isswarto menyebut Anto menyelam lebih lama dari para penyelam lainnya. Seharusnya penyelaman pencarian korban Lion Air berakhir pada pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, Anto masih berada di bawah laut hingga pukul 16.30 WIB.
Anto memang cukup aktif dalam misi kemanusiaan. Pada tahun 2015 lalu, Anto juga ikut dalam misi mencari korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Sebelum menjalankan misi untuk Lion Air, Anto baru saja pulang dari Palu membantu korban gempa dan tsunami.
Anto juga terdaftar dalam Yayasan Terumbu Rupa yang mengkampanyekan peduli terumbu karang saat traveling. Kabar kematiannya disambut ucapan bela sungkawa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Zulhadi & Afni Fastabiq Strata Utama
Relawan PMI bernama Zulhadi (34) gugur saat membantu korban gempa Lombok pada Kamis siang, 9 Agustus 2018. Saat itu, gempa susulan bermagnitudo 6,2 kembali menggoyang Lombok pada pukul 12.25 WIB.
Relawan PMI yang sudah mengabdi selama 15 tahun itu meninggal akibat terjatuh dari truk yang mengangkut logistik untuk korban gempa di Lombok Utara.
Saat gempa susulan terjadi, Zulhadi bersama sopir sedang mengantarkan bantuan logistik dari Markas PMI di Mataram, NTB. Rute yang ditempuh saat itu adalah melalui jalur Senggigi yang berkelok-kelok.
Gempa yang terjadi membuat truk oleng dan Zulhadi terjatuh. Sopir yang bersamanya menemukan ia sudah tak sadarkan diri. Relawan PMI itu kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa. Namun Zulhadi mengembuskan nafas terakhirnya.
Lalu ada Afni Fastabiq Strata Utama (24) yang meninggal karena kelelahan tanggal 24 Agustus 2018.
Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim WASH (Water Sanitation Hygiene) PMI untuk bertugas selama 1 bulan di Lombok. Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara. Air menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi pengungsi.
Malam itu dia tertidur di Posko. Saat dibangunkan kawan-kawannya, pria yang dipanggil Tata ini ternyata sudah meninggal. Diduga karena kelelahan.
(mdk/ian)