4 Pejabat ini keluar negeri saat daerahnya ditimpa bencana
Memang tak ada larangan pejabat pergi keluar negeri, tapi apakah pantas jika dilakukan saat bencana?
Pemerintah tak pernah memberikan larangan bagi sejumlah pejabat di pusat maupun daerah untuk menggelar perjalanan dinas keluar negeri. Sebab, selain untuk memberikan keuntungan bagi Indonesia, kunjungan keluar negeri bisa menambah wawasan sang pejabat untuk menjalankan pemerintahannya.
Tapi, bagaimana jika daerah yang dipimpinnya tengah tertimpa bencana alam?
Tak pelak, beragam kritikan pedas akan menyasar bagi pejabat yang nekat berangkat di saat warganya sedang dirudung duka akibat bencana. Hal inilah yang dilakukan sejumlah pejabat di Riau dan Kalimantan Timur, padahal daerahnya sedang ditimpa bencana kabut asap.
Ramai diberitakan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus tetap melakukan kunjungan kerja ke China. Padahal, daerah yang dipimpinnya tersebut sudah ditetapkan sebagai 'darurat pencemaran udara'. Menurut informasi, Firdaus bakal berada di negeri tersebut selama lima hari.
Wali Kota Pekanbaru melakukan kunjungan kerja ke China saat Riau mengalami darurat pencemaran udara akibat asap kebakaran lahan dan hutan. Pemkot Pekanbaru mengungkapkan kepergian Firdaus itu adalah untuk menarik investor masuk. Rencananya, Firdaus akan berada selama lima hari di China.
Tindakan serupa juga dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk yang berangkat ke Rusia. Padahal, daerahnya juga tengah mengalami bencana kabut asap.
Beberapa pekan lalu, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menetapkan provinsi yang dipimpinnya darurat pencemaran udara asap. Meski demikian, politikus Partai Golkar itu malah mengizinkan lebih dari 70 pejabat, termasuk istrinya, melawat ke Tiongkok.
Selain mereka, masih ada beberapa pejabat yang tetap berangkat keluar negeri di saat daerahnya dilanda bencana. Berikut daftar yang dirangkum merdeka.com:
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Wali Kota Pekanbaru ke China saat kabut asap
Entah apa yang ada dalam pikiran Wali Kota Pekanbaru Firdaus, di saat warganya sedang mengalami derita kabut asap akibat kebakaran hutan dan Lahan, orang nomor satu di Pekanbaru itu malah pelesiran ke Republik Rakyat China (RRC), selama 5 hari.â
Pelesiran politikus partai Demokrat itu dibenarkan Humas Pemerintahan kota Pekanbaru, Alex Kurniawan. Menurut Alex, kepergian Firdaus ke China untuk memenuhi undangan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat. Namun, dia tidak menjelaskan waktu keberangkatan sang wali kota ke China.
"Ya, hari ini pak wali kota berangkat bersama Kepala BKMP ke sana (China), itu karena Bapak (Firdaus) dapat undangan, lalu berangkat," kata Alex kepada sejumlah wartawan, Rabu (16/9).
Selain itu, Alex mengklaim kepergian Firdaus ke Negeri Tembok Raksasa China itu guna mempromosikan kota Pekanbaru, padahal kota ini sedang dilanda kabut asap. Bahkan sebagian warga mengaku sudah tidak tahan lagi tinggal di Pekanbaru.â
"Pak Wali (Firdaus) akan mempromosikan kota Pekanbaru, agar investor China mau berinvestasi di tempat kita. Paling lama lima hari beliau (Firdaus) berada di sana," kata Alex.
Selang sehari, Firdaus langsung mengklarifikasi perihal keberangkatannya ke China. Lewat pesan berantai kepada sejumlah wartawan, dia mengaku telah membatalkannya.
"Enggak jadi ke China, batal," tulisnya.
Gubernur Kaltim ke Rusia saat kabut asap
Selain wali kota Pekanbaru, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak tetap berangkat ke Rusia bersama lima pimpinan SKPD. Padahal, nasib daerah yang dipimpinnya itu tengah menghadapi bencana kabut asap yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Tidak diketahui kapan dia bersama lima anak buahnya berangkat ke negara tersebut. Namun, perjalanan dinas yang dilakukannya ini berlangsung selama 12 hari.
Tak hanya itu, Awang diketahui menginap di hotel bintang lima. Hal ini diketahui dari Keputusan Gubernur Nomor 090/K.B/2015 tentang Uang Harian dan Uang Saku perjalanan dinas luar negeri. Alhasil, jumlah biaya yang dipergunakan diperkirakan mencapai Rp 1,1 miliar.
Bupati Bekasi ke AS saat banjir
Banjir yang menggenangi wilayah pesisir Kabupaten Bekasi pada Februari 2014 lalu tak menghentikan langkah Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terbang ke Amerika Serikat. Kondisi tersebut ditengarai membuat upaya penanggulangan bencana menjadi terhambat.
Dari informasi yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bekasi, kepergian Neneng ke negeri Paman Sam berlangsung selama lima hari. Bahkan, kepergiannya itu sudah mendapatkan izin langsung dari Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Dalam Negeri.
Keluarnya izin tersebut dilakukan karena Neneng mendapatkan undangan dari sebuah lembaga di Amerika Serikat. Namun, tidak diketahui maksud dari keberangkatannya ke AS tersebut.
Gubernur Sumbar ke Jerman saat Mentawai dilanda gempa
Kepergian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dengan cepat menjadi sorotan publik. Padahal, salah satu wilayah yang dipimpinnya masih dirudung duka akibat gempa bumi di Mentawai, dan membuat sebagian besar penduduknya kehilangan tempat tinggal.
Dari informasi yang disampaikan Pemprov Sumbar, Irwan tetap berangkat ke Berlin, Jerman karena mendapatkan undangan dari KBRI di Jerman. Di negeri tersebut, Irwan dijadwalkan menyampaikan presentasi soal potensi investasi di Sumbar.
Selain itu, Irwan juga membawa sejumlah pejabat yang menangani investasi dan pariwisata di Sumbar. Perjalanan ini dibiayai dengan menggunakan APBD.
saat dikonfirmasi, izin untuk melakukan perjalanan keluar negeri ini belum mendapatkan izin tertulis dari Kementerian Dalam Negeri dan Presiden. Namun, Mendagri Gamawan Fauzi saat itu menyebutkan permohonan izin tersebut sudah dilakukan sebelum bencana terjadi.