4 Penemuan mengejutkan peninggalan teroris setelah digeledah polisi
Kedua keluarga ini diketahui merakit bom di rumah mereka sendiri. Hal itu diketahui dari penelusuran petugas kepolisian.
Pelaku terduga teroris dalam serangkaian ledakan di lima tempat di Jawa Timur adalah dua keluarga yang berbeda, namun mereka saling kenal. Keluarga Dita Oeprianto mengajak istri dan empat anaknya untuk melakukan jihad dengan cara melakukan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Sedangkan keluarga terduga teroris Anton Febianto tewas 'diserang' bomnya sendiri.
Kedua keluarga ini diketahui merakit bom di rumah mereka sendiri. Hal itu diketahui dari penelusuran petugas kepolisian. Selain dua keluarga ini, polisi juga menggeledah tempat tinggal terduga teroris lainnya. Inilah beberapa barang bukti yang ditemukan polisi:
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kenapa prajurit TNI di Semarang ikut lomba 17-an? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Polisi temukan rakitan bom di rumah terduga teroris Dita
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama tim gegana Brimob Polda Jawa Timur, Labfor Mabes Polri Cabang Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya menggeledah rumah terduga teroris Dita di kawasan Kompleks Perumahan Jalan Wonorejo Asri XI, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Hasilnya, polisi menemukan 4 bom dan bahan peledak yang tersimpan di kamar Dita.
Di rumah Dita, petugas juga menemukan buku, dokumen, dan anak panah
Selain bahan pembuatan bom, petugas keamanan juga menemukan perangkat panah buku, dan dokumen di rumah yang diduga milik Dita tersebut. "Kondisi di dalam rumah sudah berantakan. Dengan di bagian dalam rumah, ada beberapa anak panah dan busur tanah," tutur Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
Ditemukan sepucuk surat dari jasad terduga teroris di Mapolda Riau
Salah satu terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau diketahui membawa surat wasiat berbahasa Arab yang ditulis dengan tangan. Belum diketahui apa maksud surat tersebut.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto membenarkan soal surat yang ditemukan pada salah satu jasad terduga teroris. Surat itu ditulis dengan tangan. "Betul ada selembar surat. (Surat) tulisan Arab, tulisan tangan," ujar Sunarto.
Petugas temukan buku panduan kamuflase terduga teroris Surabaya dan Sidoarjo
Para teroris bisa mengelabui masyarakat sekitar ternyata dari buku kamuflase yang mereka baca. Mereka mempelajari bagaimana cara menghadapi masyarakat dan bisa membaur tanpa diketahui identitas asli mereka. Buku panduan kamuflase ini diungkap setelah barang bukti ditemukan ketika proses penyidikan dan penggeledahan olah TKP.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan buku panduan ini digunakan pelaku untuk berkamuflase. Artinya, buku tersebut menjadi tutorial agar pelaku bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan. "Buku panduan mereka sudah kita dapatkan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
(mdk/mtf)